Usai Sebut Rakyat Hanya Butuh Makan, AHY Dikritik 'Miskin Literasi' oleh Loyalis Ganjar

Diana Mariska Suara.Com
Kamis, 24 November 2022 | 12:26 WIB
Usai Sebut Rakyat Hanya Butuh Makan, AHY Dikritik 'Miskin Literasi' oleh Loyalis Ganjar
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kiri). [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Loyalis Ganjar Pranowo mengkritik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan menyebutnya “miskin literasi” setelah Ketua Umum Partai Demokrat itu mengatakan rakyat hanya perlu makan dan tidak membutuhkan proyek-proyek pembangunan yang gencar di era Presiden Joko Widodo.

Seperti dilaporkan sebelumnya, dalam sebuah kesempatan, AHY mengomentari kondisi Indonesia saat ini dan mengatakan rakyat lebih membutuhkan makan yang baik daripada gembar-gembor soal pembangunan infrastruktur.

Pendukung Ganjar yang juga Direktur Centre for Youth and Population Research (CYPR), Dedek Prayudi, memberikan komentarnya.

“Bagi saya statemet AHY ini menunjukkan betapa seorang Ketua Umum Partai Demokrat saat ini miskin literasi,” ujar Dedek melalui kanal Youtube Cokro TV, seperti dikabarkan Warta Ekonomi pada Rabu (23/11).

Pernyataan putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu dianggap tidak tepat karena masyarakat secara luas dianggap ikut menikmati dampak positif dari berbagai pembangunan infrastruktur yang digencarkan Jokowi selama masa kepemimpinannya.

“Komitmen pembangunan Jokowi tentu turut berimbas postif pada kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi. Tidak hanya bagi masyarakat kota besar namun juga turut menyentuh hingga pelosok desa,” kata Dede.

Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu juga menyoroti tingkat ketimpangan di masa SBY yang lebih besar dibandingkan era Jokowi, seperti ditunjukkan oleh rasio gini yang dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

“Inidkator ketimpangan rasio gini yang diwariskan SBY ke Jokowi 0,414 pada 2014. BPS mencatat pada September 2019, rasio gini berhasil ditekan menjadi 0,380. Memang sempat naik menjadi 0,385 pada Desember 2020 karena Covid, tapi sekarang sudah mengalami trend penurunan yaitu 0,381 pada September 2021,” terangnya.

“Justru di Era SBY ketimpangan malah meroket dari 0,320 pada saat SBY dilantik [2004] menjadi 0,414 pada saat SBY turun tahta,” Dede menambahkan.

Sebelumnya, AHY mengungkapkan saat ini rakyat tak butuh pembangunan infrastruktur yang dibesar-besarkan.

"Mereka hanya ingin bisa makan, betul? Makan yang baik, yang layak buat istri, buat anak, buat keluarganya, sederhana," kata AHY dalam Pelantikan Serentak Pengurus DPC Partai Demokrat se-Jabar pada Sabtu (19/11).

"Mereka tidak ingin yang luar biasa mewah, tidak, Mereka hanya ingin anak-anaknya bisa sekolah, bisa dapat kerja, betul, bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI