Kontroversi Ban Kapten One Love di Piala Dunia 2022: Dilarang FIFA, Timbul Aksi Protes

Kamis, 24 November 2022 | 11:46 WIB
Kontroversi Ban Kapten One Love di Piala Dunia 2022: Dilarang FIFA, Timbul Aksi Protes
Kontroversi Ban One Love Di Piala Dunia 2022 [Instagram/harrykane]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapten sepak bola dari 7 tim Eropa awalnya akan mengenakan ban lengan pelangi, One Love, selama Piala Dunia Qatar 2022. Hal itu merupakan ikon pesan inklusi LGBTQ di negara tuan rumah yang menetapkan bahwa homoseksualitas adalah ilegal.

Namun setelah menghadapi tekanan dari FIFA, tidak ada dari mereka yang akan memakai ban lengan tersebut. One Love pun menjadi trending topic di Twitter, salah satunya usai Jerman dibungkam Jepang lantaran tim Jerman dinilai lebih sibuk mengurusi ban kapten tersebut.

Simak langsung kontroversi ban kapten One  Love di Piala Dunia 2022 berikut ini.

Asal Usul Ban Kapten Love

Kampanye One Love diprakarsai oleh Asosiasi Sepak Bola Belanda di awal musim sepak bola 2020 lalu. Hal tersebut dilakukan dalam upaya "mengungkap dukungan mereka untuk penyatuan semua orang" dan mengutuk segala bentuk diskriminasi.  

Pada September 2022 lalu, diumumkan bahwa sembilan negara lain, termasuk Norwegia, Swedia, dan Prancis akan mengadopsi kampanye untuk berbagai pertandingan mendatang, termasuk Piala Dunia Qatar dan UEFA Nations League tahun depan.

Kapten tim setuju memakai ban lengan pelangi dengan tulisan One Love di atasnya serta menampilkan nomor satu di dalam simbol hati. Walau tak secara langsung menyebutkan penyebab atau diskriminasi LGBTQ, bendera pelangi adalah simbol hak LGBTQ yang diakui secara global.

Ban Kapten One Love Dilarang Dipakai di Piala Dunia 2022 Qatar

Penggunaan ban kapten One Love dilarang di Piala Dunia 2022 karena Qatar sebagai tuan rumah memang sejak awal melarang segala bentuk kampanye atau dukungan terhadap kaum LGBTQ. Hal tersebut sesuai dengan hukum yang diterapkan di negara mereka sejak lama.

Baca Juga: 7 Pemain yang Absen di Piala Dunia 2022 karena Cedera, Ada Jagoanmu?

Duta besar Piala Dunia 2022, Khalid Salman sempat mengeluarkan pernyataan sebenarnya Qatar tidak akan menutup pintu untuk suporter yang memiliki orientasi homoseksual atau LGBT. Namun mereka hanya meminta suporter itu menghargai budaya yang berlaku di Qatar bahwa LGBT merupakan perbuatan yang dilarang secara hukum.  

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI