Jleb! AHY Sebut Rakyat Butuh Makan Bukan Gembar-gembor Infrastruktur, Dibalas 'Miskin Literasi'

Rabu, 23 November 2022 | 14:31 WIB
Jleb! AHY Sebut Rakyat Butuh Makan Bukan Gembar-gembor Infrastruktur, Dibalas 'Miskin Literasi'
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat memberi sambutan dalam pelantikan Ketua DPC Demokrat se-Banten di Tangerang, Senin (10/10/2022). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendapatkan sorotan setelah menyentil Pemerintah Indonesia. Ia menyebut rakyat lebih butuh makan ketimbang gembar-gembor infrastruktur.

Putra sulung mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini menyampaikan jika kondisi Indonesia sekarang sedang tidak baik-baik saja.

Kritikan AHY itu pun langsung mendapatkan balasan dari Direktur Centre for Youth and Population Research (CYPR), Dedek Prayudi. Ia menyebut AHY "miskin literasi" karena menyampaikan pernyataan tersebut.

“Bagi saya statemet AHY ini menunjukkan betapa seorang Ketua Umum Partai Demokrat saat ini miskin literasi,” sentil loyalis Ganjar Pranowo ini seperti dikutip dari Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Rabu (23/11/22).

Baca Juga: Gibran Rekomendasikan Kaesang Pangarep Bantu Share Kuesioner Ghosting Milik Warganet: Dia Ahli di Bidang ini

Menurutnya, pembangunan infrastruktur yang terus dilakukan di era pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi sangat memiliki dampak positif bagi rakyat. Terutama dalam pertumbuhan ekonomi yang bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat.

“Komitmen pembangunan Jokowi tentu turut berimbas postif pada kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi. Tidak hanya bagi masyarakat kota besar namun juga turut menyentuh hingga pelosok desa,” jelasnya.

Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini melanjutkan, pembangunan infrastruktur juga memicu pertumbuhan inklusif pada sektor ekonomi dan menekan angka ketimpangan.

“Inidkator ketimpangan rasio gini yang diwariskan SBY ke Jokowi 0,414 pada 2014. BPS mencatat pada September 2019 rasio gini berhasil ditekan menjadi 0,380," paparnya.

"Memang sempat naik menjadi 0,385 pada Desember 2020 karena Covid, tapi sekarang sudah mengalami trend penurunan yaitu 0,381 pada September 2021,” lanjut Dedek.

Baca Juga: Jadi Utusan Khusus Presiden, Mardiono Ngaku Sudah Mengundurkan Diri Sebagai Wantimpres

Tak sampai di situ, Dedek juga balas membandingkan pemerintahan SBY dengan Jokowi. Ia menyebut bahwa ketimpangan di era SBY jauh lebih besar dibandingkan pemerintahan Presiden Jokowi.

“Justru di Era SBY ketimpangan malah meroket dari 0,320 pada saat SBY dilantik (2004) menjadi 0,414 pada saat SBY turun tahta,” tandasnya.

Sebagai informasi, AHY sebelumnya mengatakan bahwa rakyat sekarang ini tidak membutuhkan pembangunan infrastruktur yang dibesar-besarkan. Rakyat, menurut AHY, hanya membutuhkan makan bagi keluarga, serta tidak ingin hal-hal mewah.

"Mereka (rakyat) hanya ingin bisa makan, betul? Makan yang baik yang layak buat istri, buat anak, buat keluarganya, sederhana," ucap AHY dalam Pelantikan Serentak Pengurus DPC Partai Demokrat se-Jabar, Sabtu (19/11/2022).

"Mereka tidak ingin yang luar biasa mewah, tidak. Mereka hanya ingin anak-anaknya bisa sekolah, bisa dapat kerja, betul, bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI