Fahri Hamzah Tak Habis Pikir Adu Jotos Di Munas HIPMI: Katanya Banyak Uang, Tidak Malu Sama Yang Kekurangan?

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 23 November 2022 | 09:46 WIB
Fahri Hamzah Tak Habis Pikir Adu Jotos Di Munas HIPMI: Katanya Banyak Uang, Tidak Malu Sama Yang Kekurangan?
Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah [SuaraSulsel.id/Dokumentasi Gelora]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peristiwa memalukan adu jotos di Munas HIMPI di Solo memantik banyak respons negatif dari berbagai kalangan. Tak hanya netizen, ramai politisi menyayangkan insiden di acara yang sebelumnya dibuka oleh Presiden Jokowi itu.

Diketahui, publik dikejutkan dengan beredarnya video saling adu jotoh sejumlah orang di acara Munas XVII HIPMI di Solo.

Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah tak luput ikut mengomentari insiden di Munas HIPMI tersebut. Ia mengatakan, dirinya tak menyangka kekerasan fisik adu jotos bisa terjadi di organisasi sekelas HIPMI.

Menurut dia, kekerasan fisik dalam bentuk apapun dalam sebuah organisasi adalah pertanda kemunduran dan keterbelakangan.

Baca Juga: Detik-detik Menteri Bahlil Berada di Kericuhan Munas HIPMI: Tolong Kembali ke Tempat Duduk!

"Ayolah kawan-kawan, katanya kalian banyak uang, mobil mewah dan rumah megah, masa kalian masih pakai kekerasan?," ujar Fahri dikutip dari unggahan Twitternya, @Fahrihamzah (22/11/2022).

Fahri kemudian mempertanyakan kepada para pengurus HIPMI yang tergolong kaum elite tersebut. Apakah tidak malu dengan orang-orang yang serba kekurangan.

"Apakah kalian tidak malu kepada yang serba kekurangan?," tanyanya.

Sebelumnya, video kericuhan Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Munas HIPMI) ke XVII di Hotel Alila, Solo viral di media sosial.

Dari tayangan video, beberapa peserta ribut dengan peserta lainnya, adu jotos pun tak terelakan.

Baca Juga: Kemesraan Puan dan Ganjar Diragukan karena Tak Semobil saat Munas HIPMI, Bambang Pacul Bereaksi

Kabarnya, kericuhan bermula ketika ada perbedaan pendapat dari peserta hingga pimpinan sidang. Situasi sudah larut malam.

Satu pihak menginginkan agar sidang dilanjutkan, namun di sisi lain ada yang meminta agar sidang ditunda.

Perdebatan yang tidak selesai dengan argumentasi berlanjut pada teriakan dan dorong-dorongan.

Kondisi makin panas karena beberapa peserta memperparah keadaan dengan mencoba melemparkan bangku kepada peserta lain.

Ricuh pun tak terhindarkan. Setidaknya ada puluhan hingga ratusan peserta terlihat dari video tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI