Suara.com - Peristiwa gempa bumi yang melanda daerah Cianjur dan sekitarnya masih menyisakan luka yang mendalam. Gempa berkuatan mag 5,6 ini menyebabkan ratusan orang meninggal dunia dan ribuan lainnya menderita luka-luka. Bangunan yang hancur di berbagai wilayah di Cianjur juga membuat sebagian keluarga masih mencoba mengevakuasi anggota keluarga lainnya dari puing-puing bangunan.
Data dari BMKG mengungkap bahwa gempa di Cianjur ini diduga disebabkan oleh pergeseran dan pergerakan yang terjadi di Sesar Cimandiri. Lalu, apa sebenarnya Sesar Cimandiri tersebut? Simak inilah 5 fakta selengkapnya.
Definisi dan letak Sesar Cimandiri
Sesar sendiri secara bahasa berarti suatu bidang rekahan yang disertai oleh adanya pergeseran relatif satu blok terhadap blok batuan lainnya. Jarak pergeseran tersebut dapat hanya beberapa milimeter hingga puluhan kilometer, sedangkan bidang sesarnya mulai dari yang berukuran beberapa centimeter hingga puluhan kilometer.
Baca Juga: Presiden Jokowi Pimpin Rapat Terbatas di Tenda Pengungsian Korban Gempa Cianjur, Bahas Ini!
Sesar Cimandiri sendiri merupakan salah satu sesar yang berada di Jawa Barat, dimana sesar ini membentang dari Teluk Pelabuhan Ratu hingga sekitar Padalarang Jawa Barat.
Terdiri dari beberapa segmen
Menyandur dari prosiding geoteknologi LIPI, Sesar Cimandiri ini terdiri dari beberapa segmen batuan yang terbentang dari Pelabuhan Ratu hingga Padalarang, antara lain: Cimandiri - Citarik, Citarik - Cadasmalang, Cirampo- Pangleseran, Ciceureum- Cirampo, Pangleseran- Cibeber, Cibeber- Padalarang, dan Padalarang- Pelabuhan Ratu. Segmen ini merupakan lapisan dari patahan yang membentuk sesar itu sendiri.
Sudah ada sejak 50 juta tahun yang lalu
Sesar Cimandiri ini juga termasuk sesar yang terbentuk sejak era orogenesis tahap II atau sekitar 50 juta tahun lampau.
Baca Juga: Kisah dari Desa di Cianjur yang Terisolasi dan Berantakan
Sesar ini juga bahkan dapat membentuk dua lembah besar, yaitu Lembah Ciletuh dan Lembah Cimandiri yang hingga kini masih ada. Sesar ini juga terdiri dari dua regional, yaitu sesar naik dan sesar normal.
Termasuk sesar naik aktif
Sesar Cimandiri juga termasuk sesar naik aktif dengan adanya deformasi lipatan batuan yang tegak. Kompresi tektonik yang terjadi di sesar Cimandiri juga membuat sesar ini cukup aktif dan menyebabkan beberapa kasus peristiwa gempa di Jawa Barat dengan mag 3- 5 SR dengan kedalaman kurang dari 50 km.
Penyebab gempa di Jawa Barat
Keberadaan Sesar Cimandiri ini juga patut diwaspadai. Dalam penelitian yang dikemukakan oleh Muhammad Adis dari Universitas Gajah Mada tahun 2018 mengungkap bahwa sebagian besar riwayat gempa disebabkan oleh pergeseran sesar ini, seperti gempa di Sukabumi tahun 2001 yang meluluhlantakkan hampir seluruh wilayah di Sukabumi.
Kontributor : Dea Nabila