Terjadi kebuntuan dalam pemilu, untuk pertama kalinya dalam sejarah Malaysia, negara tetangga Indonesia tersebut memiliki parlemen gantung, karena tak ada kubu mayoritas yang terbentuk.
Selama ini di Malaysia, pemerintahan baru dapat langsung terbentuk setelah hasil pemilu keluar.
Dua kubu saling klaim kemenangan
Meski hasil pemilu Malaysia belum ada yang melewati ambang batas parlemen, kubu Anwar Ibrahim dan Muhyiddin saling mengklaim sebagai pemenang.
Muhyiddin mengklaim partainya sangat siap membentuk pemerintahan federal setelah berkoalisi dengan partai-partai di Sabah dan Sarawak.
Ia juga mengklaim juga telah menerima surat dari Raja Malaysia, namun ia menolak membocorkan isinya.
Sementara itu Anwar Ibrahim mengatakan pernyataan Muhyiddin tersebut dulit untuk diterima. Serupa dengan Muhyiddin, Anwar Ibrahim mengklaim kubunya sudah berkomunikasidengan iastana untuk pembentukan kabinet.
Raja Malaysia sampai turun tangan
Kisruh pemilu Malaysia yang berujung pada saling klaim antara dua kubu ternyata membuat Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah resah. Ia lantas turun tangan dan meminta agar nama calon perdana menteri segera diserahkan.
Baca Juga: Benarkah Malaysia sampai Sewot Ingin Masuk G20 tapi Ditolak Jokowi Berkali-kali?
Pengawas Keuangan Rumah Tangga Kerajaan, Datuk Seri Ahmad Fadil Syamsuddin menegaskan raja memberikan waktu hingga pukul 14.00 waktu setempat bagi koalisi pemenang untuk memberikan nama calon perdana menteri.