Suara.com - Penyelidikan terhadap insiden tewasnya sekeluarga di Komplek perumahan Citra Garden 1 Extension Kalideres Jakarta Barat akhirnya berhasil menggali pengakuan dari seorang saksi.
Saksi tersebut merupakan seorang pegawai koperasi simpan pinjam yang bertugas mengecek sertifikat rumah yang katanya hendak digadaikan. Ia menceritakan kesaksiannya melihat jasad Reny Margaretha Gunawan (68) saat tengah melakukan tugasnya itu.
Berikut beberapa poin kesaksian yang berhasil digali dari pengakuan sosok pegawai koperasi tersebut.
Lihat jasad Reny, pegawai koperasi panik dan teriak takbir
Baca Juga: Satu keluarga Tewas di Kalideres, Teori Konspirasi Sebut Diduga Makan Racun Bedak Bayi, Ini Faktanya
Salah satu pengakuan dari sang pegawai koperasi yakni sempat bertemu dengan anak Reny yakni Dian Febbyana (42) yang juga menjadi korban dalam insiden itu.
Dian sempat melarang kepada sosok pegawai koperasi agar tidak menyalakan lampu kamar tidur milik Reny. Adapun Dian mengaku bahwa sang ibunda sensitif dengan cahaya dan berharap agar pegawai koperasi tersebut tak menyalakan lampu.
Karena timbul kecurigaan saat melihat tubuh Reny di kamarnya, pegawai koperasi tersebut menyalakan lampu senter dari ponsel miliknya. Ia sempat curiga saat melihat tubuh Reny lantaran idak seperti tubuh normal manusia lainnya.
Si pegawai juga merasa ada yang janggal ketika menyentuh tubuh Reny.
Usai menyalakan lampu ponselnya, pegawai tersebut terkejut bukan main. Ia panik saat melihat bahwa Reny ternyata sudah tidak bernyawa.
Baca Juga: Petugas Koperasi Kaget Lihat Jenazah Ibu di Kalideres : Ini Sudah Mayat
Sontak sosok pegawai tersebut meneriakan teriakan takbir dan berseru bahwa Reny telah meninggal dunia.
"Allahu Akbar! Ini sudah mayat!" teriak pegawai.
Dian: Ibu masih hidup
Alih-alih ikut panik, Dian bersikeras bahwa ibunya tersebut masih hidup. Bahkan Dian mengaku bahwa ia masih rutin memberikan susu dan menyisir rambut ibunya setiap hari.
Kendati demikian, Dian sempat mengeluarkan air mata saat menyampaikan itu kepada sang pegawai koperasi simpan pinjam.
"(Dian berkata) Loh ibu saya belum meninggal ini, saya tiap hari kasih susu, sisirin'. Tapi kalau ke luar rumah sambil nangis," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi dalam konferensi pers yang digelar di Polda Metro Jaya, Senin (21/11/2022).
Hengki kemudian menyimpulkan bahwa Reny sudah meninggal sejak Mei yang lalu, berdasarkan pengakuan pegawai koperasi tersebut yang mendatangi rumah keluarga Kalideres pada bulan itu.
Pegawai koperasi diminta tak melapor polisi
Kejanggalan selanjutnya muncul dari sosok anggota keluarga lain yang kini turut menjadi korban yakni Budiyanto.
Kala itu, Budiyanto masih hidup dan sempat mengejar pegawai koperasi tersebut saat panik dan berusaha keluar ruangan.
Ia juga menenangkan si pegawai dan memohon agar tak melapor polisi maupun pihak berwajib lainnya.
"Tolong jangan sampai dilaporkan ke polisi jangan sampai dilaporkan ke pihak RT ataupun warga sini tolong," ujar Hengki menirukan ucapan Budiyanto ke si pegawai koperasi.
Sayangnya, pegawai koperasi tersebut mengindahkan permintaan Budiyanto dan tak melapor ke siapapun hingga keberadaan jasad keluarga Kalideres baru terungkap beberapa waktu lama kemudian.
"Ternyata memang tidak dilaporkan. Ini yang kami sesalkan seharusnya kita semua sebagai masyarakat tidak boleh permisif," lanjut Hengki.
Sebagai informasi pelengkap, berikut daftar korban tewasnya satu keluarga di Kalideres:
- Rudyanto Gunawan (71),
- Reny Margaretha Gunawan (68),
- Budiyanto Gunawan (68),
- Dian Febbyana (42).
Kontributor : Armand Ilham