Sejarah Gempa Cianjur Menurut BMKG, 2022 Paling Parah Sejak 1844-Sekarang

Rifan Aditya Suara.Com
Selasa, 22 November 2022 | 14:18 WIB
Sejarah Gempa Cianjur Menurut BMKG, 2022 Paling Parah Sejak 1844-Sekarang
Sejarah Gempa Cianjur Menurut BMKG, 2022 Paling Parah Sejak 1844-Sekarang - Warga melintas di depan rumah yang roboh akibat gempa di Kampung Selakawung Tengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). [ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gempa Cianjur ternyata memiliki sejarah panjang menurut penjelasan Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Sejarah Gempa Cianjur telah ada sejak tahun 1844.

Namun tahun ini, tepatnya pada Senin (21/11/2022), Gempa Cianjur menjadi yang paling parah. Guncangan M 5,6 kemarin menjadi yang paling merusak dalam sejarah Gempa Cianjur.

Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono memberikan penjelasan sejarah Gempa Cianjur ini lewat unggahan di media sosial. Hal ini disampaikannya melalui akun Instagram @daryonobmkg dan Twitter @DaryonoBMKG, Selasa (22/11/2022).

Berdasarkan penelusurannya, gempa merusak yang terjadi sepanjang Sukabumi - Cianjur telah terjadi sejak tahun 1844. Berikut ini daftar riwayat gempa Cianjur - Sukabumi menurut Daryono BMKG:

  • 1844: Gempa merusak
  • 1910: Gempa merusak
  • 1879: banyak rumah rusak di Sukabumi
  • 14 Juni 1900: banyak rumah rusak di Pelabuhan Ratu dan Sukabumi
  • 21 Januari 1912: banyak rumah rusak
  • 2 November 1969 (M 5,4): banyak rumah rusak
  • 26 November 1973: banyak rumah rusak di Cibadak Sukabumi
  • 10 Februari 1982 (M 5,5): banyak rumah rusak dan 7 korban luka-luka
  • 12 Juli 2000 (M 5,4 dan M 5,1): 1.900 rumah rusak berat di Cidahu, Cibadak, Parakansalak, Gegerbitung, Sukaraja, Dikembar, Kududampit, Cicurug, Nagrak, Parungkuda, Sukabumi, Cisaat, Warungkiara, Kalapanunggal, Nyalindung, Cikadang dan Kabandugan
  • 12 Juni 2011 (M 4,9): 136 rumah rusak di Lebak dan Sukabumi
  • 4 Juni 2012 (M 6,1): 104 rumah rusak di Sukabumi
  • 8 September 2012 (M 5,1): 560 rumah rusak di Sukabumi
  • 11 Maret 2020 (M 5,1): 760 rumah rusak di Sukabumi
  • 21 November 2022 (M 5,6): 162 meninggal, ratusan orang luka-luka, lebih dari 2.345 rumah rusak

Daryono menjelaskan bahwa gempa cianjur disebabkan oleh gerakan Sesar Cimandiri.

"Disebut seismik aktif karena hasil monitor BMKG di daerah itu sering terjadi gempa dengan berbagai variasi dan kedalaman," kata Daryono Senin siang (21/11/2022).

Terkait kompleksitas, lanjut dia, daerah itu merupakan daerah jalur gempa aktif seperti keberadaan sesar Cimandiri, Padalarang, Lembang, Cirata, dan masih banyak lagi sesar minor.

Daryono mengemukakan, sebelum gempa pada Senin, Cianjur sempat dilanda gempa sebanyak tiga kali secara beruntun pada 14 November 2022 lalu dengan kekuatan magnitudo 4,1, 3,3, dan 2,6.

Gempa Cianjur yang paling parah ini masuk dalam kategori gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake). Karakterisitik gempa ini biasanya diikuti banyak gempa susulan.

Baca Juga: Dramatis, Adik Dinar Candy Berhasil Keluar dari Reruntuhan Bangunan Pesantren saat Gempa Cianjur

Terkait gempa susulan, Daryono belum bisa memastikan seberapa besarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI