Suara.com - Gempa bermagnitudo 7,0 mengguncang Kepulauan Solomon pada Selasa (22/11) dan sempat memicu peringatan tsunami.
Berdasarkan laporan Survei Geologi Amerika Serikat, gempa M 7,0 itu melanda lepas pantai barat daya pada pukul 13.00 waktu setempat dan mengakibatkan munculnya peringatan tsunami.
Badan itu juga mengatakan bahwa gempa kedua dengan magnitudo 6,0 turut melanda sekitar 30 menit kemudian..
Layanan Meteorologi Kepulauan Solomon kemudian mengonfirmasi tidak ada ancaman tsunami tetapi memperingatkan penduduk akan adanya arus laut yang tidak biasa di pantai usai gempa tersebut.
"Masyarakat juga diimbau untuk waspada karena gempa susulan diperkirakan akan terus berlanjut," kata seorang petugas layanan di media sosial.
ABC News melaporkan bahwa seorang warga di kota Honiara, Adilah Dolaiano, mengatakan ia tengah memasuki mobilnya yang berada di dekat pasar makanan ketika tanah bergoyang dengan keras.
"Rasanya seperti ketika Anda berada di kapal feri, dan Anda sedang menyeberangi perairan yang ganas," katanya. “Sejujurnya, saya agak takut. Mobil saya bergoyang dari satu sisi ke sisi lainnya.”
Setibanya di rumah, Dolaiano juga menemukan barang-barang telah jatuh terlempar dari rak.
Dolaiano, yang tinggal hanya beberapa kilometer dari garis pantai, mengatakan dia mengkhawatirkan peringatan tsunami yang ada tetapi tidak ingin panik.
“Sebagian besar rumah di sini tidak dibangun [untuk menopang tsunami] … saat ini, saya hanya waspada,” katanya.