Suara.com - Kejadian gempa bumi yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat dan sekitarnya meluluhlantakkan sebagian daerah disana. Hingga kini, setidaknya 162 orang dinyatakan meninggal dunia akibat peristiwa ini dan ratusan lainnya sedang dirawat intensif di rumah sakit karena menjadi korban luka-luka.
Gempa bumi ini pun terasa hingga DKI Jakarta dan sekitarnya. Dari data yang diungkap oleh BMKG, gempa bumi ini termasuk sebagai gempa jenis dangkal karena adanya aktivitas di sesar Cimandiri.
Sesar Cimandiri ini sendiri adalah sesar besar yang terbentang dari Teluk Pelabuhan Ratu sampai wilayah Padalarang. Aktivitas di sesar ini dapat menyebabkan guncangan hebat yang terjadi di beberapa daerah di sekitarnya, terutama Jawa Barat.
Tak hanya sesar Cimandiri, ada beberapa sumber lain yang perlu diwaspadai sebagai penyebab gempa di dekat DKI Jakarta dan Jawa Barat. Lalu, apa saja sumber tersebut? Simak inilah selengkapnya.
Baca Juga: Gunakan Jalur Darat, Presiden Jokowi Ingin Pastikan Penanganan Korban Gempa Cianjur
1. Sesar Lembang
Salah satu aktivitas sesar yang perlu diwaspadai adalah Sesar Lembang. Sesar yang berada sekitar 10 km ke arah utara Bandung ini memiliki panjang hingga 22 km dan menjadi salah satu penyebab gempa yang paling sering di Jawa Barat. Sesar lembang ini bahkan bisa bergeser 0,2 hingga 2,5 mm per tahun.
2. Sesar Cipamingpis
Daerah lain yang perlu diwaspadai adalah Sesar Cipamingpis. Sesar yang membentang dari bagian timur Sukabumi dan barat Cianjur ini juga dekat dengan sesar Cimandiri, lokasi pusat terjadinya gempa Cianjur.
Baca Juga: Siap Bantu Korban Gempa Cianjur, Ganjar Pranowo Ngaku Sudah Komunikasi dengan Ridwan Kamil
Tak hanya sesar Lembang yang punya pergeseran yang cukup besar, Sesar Baribis yang membentang dari Kabupaten Purwakarta hingga perbukitan Baribis di Majalengka ini juga pernah menyebabkan gempa besar pada tahun 1780 dan 1990. Pergeseran sesar Baribis ini bahkan memiliki kemiringan hingga 31 derajat ke selatan dan memiliki slip rate setidaknya 1 mm per tahun.
4. Sesar Garsela
Walau hanya berada di daerah Kabupaten Garut dan sekitarnya, namun aktivitas sesar ini perlu diwaspadai juga karena berada di Jawa Barat yang notabene dekat dengan sesar lainnya.
Kondisi geografis Jawa Barat dan DKI Jakarta yang dekat dengan lautan luas dan memiliki beberapa gunung aktif pun patut diwaspadai, karena pergeseran lempeng bumi dan sesar juga dapat memicu aktivitas vulkanik di sekitarnya.
Kontributor : Dea Nabila