Suara.com - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengonfirmasi korban tewas terkini akibat gempa Cianjur mencapai 162 orang. Hal ini sebagaimana disampaikan Kepala Basarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi dalam konferensi pers di kantor Basarnas, Jakarta Pusat, Selasa (22/11/2022) pagi.
"Data korban dan material sampai dengan tanggal 21 November, pukul 20.00 WIB, laporan pada pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur yang tercatat meninggal 162 orang," ujar Henri.
Sementara untuk korban luka dengan kategori berat mencapai 326 orang. Lalu korban luka ringan mencapai angka ratusan.
"Kami pastikan korban terdampak cukup berat artinya mereka tidak bisa berjalan sendiri. Kalau luka ringan sampai sedang, kami kira tidak bisa dihitung. Karena itu sangat logis sekali ya, pasti warga sekitar atau tetangga bisa membantu. Tetapi yang masuk dalam daftar kami adalah korban yang sifatnya tidak bisa bangun, harus ditandu dan sebagainya," Henri menjelaskan.
Baca Juga: BMKG Imbau Masyarakat di Cianjur Waspada Banjir dan Longsor Pasca Gempa!
Selanjutnya untuk pengungsi, Henri memastikan jumlah sementara adalah sebanyak 13.784 orang dengan total kerusakan rumah beserta bangunan mencapai 2.345.
Henri juga mengatakan, seluruh rumah sakit di Cianjur akan digunakan sebagai tempat evakuasi dan pengobatan.
Selain itu, Basarnas juga akan secepatnya membangun rumah sakit darurat berkoordinasi dengan LSM Bulan Sabit Merah Indonesia, khususnya di bidang bedah ortopedik.
"Kami akan segera mencari tempat dan mereka juga sudah memiliki tim mulai dari dokter, perawat, hingga peralatan untuk segera memberikan pertolongan darurat bagi korban," kata Henri.
Kerahkan Helikopter
Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Banyak Anak Santri Mau Belajar Agama Meninggal saat Gempa Cianjur
Sementara, untuk proses evakuasi, Basarnas mengerahkan tim SAR untuk operasi di sejumlah titik terdampak gempa Cianjur. Armada helikopter dikerahkan untuk menjangkau daerah terpencil yang terdampak parah.
"Kami juga mengerahkan helikopter HR-3604 untuk melaksanakan pantauan dari udara, sekaligus untuk evakuasi media udara jika diperlukan," ujar Henri.
Ia mengungkapkan, tim SAR menghadapi sejumlah kendala saat mengevakuasi korban gempa Cianjur. Misalnya, akses jalan rusak hingga banyaknya korban yang tertimbun reruntuhan.
Hingga Selasa siang ini, Basarnas telah menerima laporan 27 korban hilang.
Gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo sebelumnya terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022).