Suara.com - Seorang saksi yang berstatus sebagai pegawai koperasi simpan pinjam melihat Reny Margarethan Gunawan (68) sudah tidak bernyawa dalam sebuah rumah di kawasan Citra Garden 1 Extension RT 07/15, Kalideres, Jakarta Barat pada Jumat, 13 Mei 2022. Kepada saksi itu, putrinya Reby yakni Dian Febbyana (42) menegaskan kalau sang ibu masih hidup.
Pegawai koperasi simpan pinjam itu meyakini kalau Reny sudah tidak bernyawa. Saat pintu kamar dibuka, pegawai tersebut langsung disambut oleh bau busuk yang menyengat.
Dian juga sempat melarang lampu kamar dinyalakan dengan alasan ibunya sensitif dengan cahaya. Kehadiran pegawai koperasi simpan pinjam itu ialah untuk mengecek sertifikat rumah yang katanya hendak digadaikan.
Sertifikat rumah tersebut beratasnamakan Reny.
Kecurigaan pegawai itu kemudian timbul karena tubuh yang ia sentuh tidak seperti tubuh normal manusia lainnya. Karena curiga, pegawai koperasi simpan pinjam itu menyalahkan cahaya atau flash dari ponselnya.
Pegawai itu sontak terkejut bukan main.
"Allahu Akbar! Ini sudah mayat!," teriak pegawai.
Dian langsung menepis ucapan pegawai tersebut. Ia menegaskan kalau sang ibu masih dalam kondisi hidup.
Bahkan, Dian masih memberikan susu dan menyisiri rambut ibunya setiap hari. Tetapi, Dian mengeluarkan air mata saat menyampaikan itu kepada pegawai koperasi simpan pinjam.
"Loh ibu saya belum meninggal ini, saya tiap hari kasih susu, sisirin'. Tapi kalau ke luar rumah sambil nangis," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengky Haryadi dalam konferensi pers yang digelar di Polda Metro Jaya, Senin (21/11/2022).
Hengky mengungkapkan kalau tim psikologi forensik masih melakukan penelitian berdasarkan keterangan saksi atas ucapan Dian semasa hidup. Dian menjadi salah satu anggota keluarga yang juga meninggal dunia.
"Itu yang saat ini masih dalam penelitian tim psikologi forensik. Mereka-mereka ini yang akan analisis."