Suara.com - Almarhum Dian Febbyana (42) menyangkal apabila sang ibu, Reny Margarethan Gunawan (68) sudah meninggal dunia. Meski tubuh sang ibu sudah membusuk, Dian tetap merawatnya seperti masih hidup.
Hal tersebut menjadi fakta terbaru pada proses penyelidikan kasus penemuan mayat satu keluarga dalam sebuah rumah di kawasan Citra Garden 1 Extension RT 07/15, Kalideres, Jakarta Barat.
Pada Mei 2022, seorang pegawai koperasi simpan pinjam sempat mendatangi rumah tersebut dengan maksud hendak mengecek sertifikat rumah yang bakal digadaikan. Kaget bukan main, pegawai koperasi simpan pinjam itu malah menemukan pemilik sertifikat rumah, Reny sudah dalam kondisi tidak bernyawa di dalam kamar.
"Pegawai koperasi simpan pinjam ini menghidupkan flash HPnya. Begitu dilihat langsung teriak takbir Allahuakbar, ini sudah mayat. Ini tanggal 13 Mei," kata Hengky saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Senin (21/11/2022).
Mendengar pernyataan pegawai koperasi simpan pinjam tersebut, Dian membantah kalau ibunya sudah meninggal dunia.
"Jawaban dari Dian ini 'Ibu saya ini masih hidup tiap hari masih saya berikan minum susu," tuturnya.
"Kemudian sambil menyisir dan rambutnya rontok semua," sambung Hengky mengulangi keterangan saksi.
Selain itu, Hengky juga menemukan fakta lain dari digital forensik. Hengky menerangkan kalau hanya ada dua ponsel yang digunakan oleh empat orang tersebut di dalam rumah.
Satu ponsel digunakan untuk dua orang. Itu diperkuat dengan data Peduli Lindungi yang ada di dalam ponsel tersebut.
Baca Juga: Dugaan Psikolog Forensik soal Kematian 1 Keluarga di Kalideres: Kombinasi Pembunuhan dan Bunuh Diri
Komunikasi satu arah terjadi dari satu hp ke hp lainnya. Hengky menyebut banyak kata-kata yang bersifat negatif.
"Ini banyak sekali kata-katanya berisi tentang emosi yang bersifat negatif yang sekarang masih didalami oleh pihak psikologi forensik melaksanakan autopsi psikologi baik terhadap fenomena yang terjadi di kamar tadi maupun yang ada di hp."