Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat di kawasan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dan sekitarnya mengantisipasi gempa susulan.
Salah satunya dengan menghindari kawasan yang rawan longsor.
"Masyarakat diimbau tetap tenang tetapi waspada. Gempa susulan masih mungkin akan terjadi," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati lewat konferensi pers daring, Senin (21/11/2022).
Gempa susulan berpotensi mengakibatkan kerusakan terhadap bangunan yang sudah rentan mengalami kerusakan.
Baca Juga: Jalur Puncak Terputus Karena Longsor Pasca Gempa Cianjur
"Sehingga diimbau untuk tidak menempati bangunan yang secara struktur sudah rusak," kata Dwikorita.
Masyarakat di kawasan terdampak, diminta menghindari wilayah perbukitan dengan tebing curam, sebab gempa susulan signifikan dapat memicu longsoran (landslide) dan runtuhan batu (rock fall).
Terpenting, masyakarat diminta untuk mengakses informasi resmi. Tidak terjebak dengan berita hoaks. Informasi atau imbauan dapat diakses masyarkat di akun resmi BMKG dan BNPB atua lembaga pemerintah.
"Masyarakat diminta tidak percaya berita bohong mengenai prediksi gempa yang lebih besar dan akan terjadi tsunami," tegas Dwikorita.
Diberitakan sebelumnya, gempa dengan Magnitudo 5.6 mengguncang Jawa Barat. Paling terdampak Kabupaten Cianjur. Data terbaru dilaporkan, 20 orang meninggal dunia, dan 17 orang mengalami luka-luka (data sementara).
Baca Juga: Korban Tewas Akibat Gempa Cianjur Jadi 56 Orang, Berikut Rinciannya
Kemudian 16 bangunan rusak, diantaranya 7 unit rumah, 1 gedung pondok pesantren, 1 rumah sakit, dan tiga gedung pemerintahan. Tak hanya itu terdapat juga 3 gedung fasilitas pendidikan, 1 rumah ibadah, 1 toko dan 1 bangunan kafe. Sementara di Kabupaten Bogor terdapat 4 unit rumah warga yang rusak.