Rasakan Guncangan Gempa, Kepala BMKG Hentikan Rapat dan Minta Gedung DPR Dikosongkan

Senin, 21 November 2022 | 14:41 WIB
Rasakan Guncangan Gempa, Kepala BMKG Hentikan Rapat dan Minta Gedung DPR Dikosongkan
Merasakan guncangan gempa, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati hentikan rapat dengan Komisi V DPR di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (21/11/2022). [Suara.com/Novian]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati tiba-tiba keluar ruangan di sela-sela rapat yang baru berlangsung di Komisi V DPR RI, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Bukan tanpa alasan, ia beserta seluruh yang hadir di ruangan keluar gedung lantaran merasakam guncangan gempa. Sontak, Dwikorita yang memahami situasi segera mengimbau agar gedung dikosongkan.

"Saya mohon agar gedung ini dokosongkan dulu menunggu di luar sambil menunggu perkembangan," kata Dwikorita, Senin (21/11/2022).

Dwikorita menyampaikan keterangan terkait gempa yang terjadi.

Baca Juga: Kepala BMKG: Hujan Dipaksa Turun Beberapa Jam Sebelum Gala Dinner G20

"Jadi yang baru saja terjadi pada posisi di sekitar Sukabumi, Cianjur di sekitar daerah tersebut dan merupakan gempa yang diakibatkan oleh patahan geser dengan magnitudo 5,6. Diduga ini merupakan pergerakan dari sesar Cimandiri, jadi bergerak kembali, kemudian kedalaman pusat gempa sekitar 10 kilometer," tutur Dwikorita.

Ia kembali mengimbau agar masyarakat dapat sejenak berada di luar ruang pasca gempa yang terjadi. Sebab, ia mengkhawatirkan adanya potensi gempa susulan.

Merasakan guncangan gempa, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati hentikan rapat dengan Komisi V DPR di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (21/11/2022). [Suara.com/Novian]
Merasakan guncangan gempa, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati hentikan rapat dengan Komisi V DPR dan meminta Gedung DPR RI dikosongkan. [Suara.com/Novian]

"Dan kami mohon sebaiknya yang ada di dalam gedung sebaiknya keluar saja dulu menunggu karena gempa kemungkinan masih ada gempa susulan," terangnya.

Sementara itu rapat antara Komisi V dan BMKG terpaksa diskors untuk waktu yang belum ditentukan. Pihak Komisi V menyarankan agar Dwikorita beserta rombongan BMKG segera kembali ke kantor untuk memonitor gempa yang terjadi.

"Diskors, jadi kami diberi waktu menuntaskan tugas kami ini nanti lihat situasi. Jadi ini diskors, mungkin ditunda juga tergantung perkembangannya. Semoga saja tidak berkembang lebih buruk," kata Dwikorita.

Baca Juga: BMKG: Pengaruh Cuaca Ekstrem terhadap Potensi Awan Cumulonimbus hingga Gelombang Tinggi di Indonesia

Diketahui, gempa bermagnitudo 5,6 baru saja mengguncang wilayah Jawa Barat hingga terasa kuat di Jakarta. Di sisi lain, warga sebagian Kabupaten Bekasi mengaku sampai panik keluar rumah.

Lewat akun Twitter resminya, BMKG melaporkan, pusat gempa di barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB. Gempa bumi itu terasa hingga Bekasi dan Jakarta.

BMKG merilis gempa berada pada kedalaman 10 kilometer dengan posisi 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur. "Tidak berpotensi tsunami," cuit BMKG.

Namun demikian belum diketahui secara pasti apakah ada dampak yang ditimbulkan dari gempa tersebut.

Terasa Kuat Di Jakarta

Di sisi lain, sejumlah warga di Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi mengaku merasakan gempa yang terjadi. Mereka tampak kaget dan sebagian ada yang panik keluar rumah.

"Ada gempa, goyang-goyang, lama," ucap Reni, salah seorang warga Tambun Selatan.

"Akuarium di rumah saya sampai goyang juga airnya, lama terasa," timpal Agung warga Tambun Selatan yang juga kaget hingga keluar rumah.

Sementara itu, warga lain di Jakarta juga merasakan hal sama. Gempa terjadi cukup lama ada beberapa detik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI