Minta Menterinya Tak Salah Buat Kebijakan, Jokowi: Salah Sedikit Bisa Berdarah-Darah

Senin, 21 November 2022 | 13:16 WIB
Minta Menterinya Tak Salah Buat Kebijakan, Jokowi: Salah Sedikit Bisa Berdarah-Darah
Presiden Jokowi saat berpidato pada acara Musyawarah Nasional ke-17 HIPMI di Surakarta, Senin (21/11/2022). (Tangkap Layar YouTube Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mewanti-wanti jajaran menterinya untuk hati-hati dalam membuat kebijakan di tengah kondisi ekonomi dunia yang tengah gonjang-ganjing. Salah sedikit dalam membuat kebijakan, Jokowi memastikan dampak buruk yang bisa dirasakan negara.

Awalnya Jokowi menuturkan kalau Indonesia juga bisa merasakan imbas dari lanskap perekonomian global. Oleh sebab itu, strategi yang dilakukan Indonesia untuk menghadapinya juga harus benar.

"Ini betul-betul harus hati-hati mengelola dalam posisi dunia global sulit diprediksi, sulit dihitung, sulit dikalkulasi," kata Jokowi saat berpidato pada acara Musyawarah Nasional ke-17 HIPMI di Surakarta, Senin (21/11/2022).

"Hati-hati membuat kebijakan, begitu salah sedikit bisa berdarah-darah," tambahnya.

Baca Juga: Beginilah Tingkah Anak Buah Ferdy Sambo Recoki Proses Olah TKP Kematian Brigadir J, Bikin Susah

Jokowi mengungkapkan ada contoh dari imbas buruk yang dirasakan ketika salah membuat kebijakan. Itu terjadi di Inggris di mana pemerintahannya salah membuat kebijakan sehingga berimbas kepada perekonomian bahkan kehidupan sosial dan politiknya.

"Di Inggris salah sedikit kebijakan, salah membuat policy, hasilnya bisa ke mana-mana. Inilah yang kita tidak mau," tuturnya.

Oleh sebab itu, Kepala Negara meminta kepada jajaran Kabinet Indonesia Maju untuk berhati-hati dalam membuat kebijakan di tengah situasi yang sedang rentan.

"Saya selalu berpesan kepada seluruh menteri, hati-hati membuat kebijakan dalam posisi yang sangat rentan seperti ini. Jangan keliru jangan salah. Utamanya yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak."

Baca Juga: Polisi Beri Restorative Justice, Urip Saputra Warga Bogor 'Meninggal Hidup Lagi' Tak Ditahan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI