Suara.com - Sejumlah kelompok organisasi yang diisi relawan maupun kader partai bak menambuh 'genderang perang' jelang hajatan Pilpres 2024. Salah satunya dari Forum Ka'bah Membangun dan Forum Ulama Membangun di Yogyakarta.
Organisasi yang identik dengan kader-kader PPP mendeklarasikan diri untuk mendukung bakal capres dari Partai NasDem, Anies Baswedan.
Jalan politik dua organisasi itu tentu bertolak belakang dengan keputusan DPP PPP yang sebelumnya menyatakan bahwa sosok capres dan cawapres yang didukung masih menunggu keputusan bersama di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang diisi PPP, Golkar dan PAN.
Terkait hal itu, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi menyatakan tidak mempersoalkan langkah sejumlah kader karena memang DPP belum memutuskan soal sosok capres dan cawapres.
Baca Juga: KIB Merespons Gejolak yang Terjadi di Internal PPP
"Sepanjang DPP PPP belum memutuskan belum memberikan sikap siapapun boleh beropini, boleh berwacana," kata Baidowi, belum lama ini.
Hal itu, kata dia, akan berbeda jika setelah nanti DPP PPP (dan KIB) memutuskan sikap di pemilihan presiden 2024, semua kader harus loyal mematuhi instruksi pusat.
Baidowi juga menyatakan, orang-orang yang tergabung dalam Forum Ka'bah Membangun (FKM) bukan bagian dari struktur resmi PPP.
Karenanya, DPP PPP menganggap langkah FKM sebagai bagian dari masukan dari masyarakat.
"Kalau yang kemarin karena bukan dari PPP bukan struktur resmi PPP, ya kita anggap sebagai aspirasi masyarakat umum. Kalau pun tidak, representasi organisasi kemasyarakatan ormas gitu," imbuhnya.
Baca Juga: Meriah FKM Yogyakarta Deklarasi Dukung Capres NasDem, Rocky Gerung: Massa PPP 98 Persen Ke Anies
Diketahui deklarasi Forum Ka'bah Membangun dan Forum Ulama Membangun diselenggarakan pada Rabu (16/11/2022) dan dihadiri langsung oleh Anies Baswedan.
Respons Golkar
Setali tiga uang dengan Achmad Baidowi, deklarasi dua kelompok ormas kepada Anies juga turut menuai respons santai dari Waketum Golkar Ahmad Doli Kurnia. Golkar yang juga anggota KIB menyatakan tidak khawatir dengan apa yang terjadi di internal 'sahabat' koalisi mereka.
"PPP belum kami dengar sudah mengambil keputusan formal. Saya kira ini masih cair. Jadi masing-masing warga PPP masih dalam penyampaian aspirasi masing-masing," kata Doli, Jumat (18/11/2022).
KIB, kata Doli, menugaskan masing-masing mitra koalisi untuk menyerap aspirasi dari daerah mengenai siapa pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang pas.
Untuk saat ini, KIB belum memasuki fase memutuskan nama calon presiden dan calon wakil presiden.
"Masing-masing dari kami belum ada yang membahas mengenai soal nama. Dan itu kami belum masuk fase itu. Dan di KIB masih mengelaborasi visi dan misi KIB untuk lima tahun akan datang," ujarnya.
Analisa Pakar
Meski dua petinggi KIB menyatakan tak mempersoalkan adanya dukungan dari Forum Ka'bah Membangun dan Forum Ulama Membangun bagi Anies, namun oleh analis politik, yang juga Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago, hal itu jelas menambah kepercayaan diri bagi Anies karena muncul sokongan dari luar Koalisi Perubahan yang diisi NasDem, PKS dan Demokrat.
Menyitat laman Warta Ekonomi (media partner Suara.com), Arifki lantas membeberkan analisanya terkait dukungan Forum Ka'bah Membangun dan Forum Ulama Membangun kepada Anies.
"Pertama, FKM merupakan kader dan konstituen PPP yang kecewa dengan partai," ujar Arifki.
Menurutnya, Forum Ka'bah Membangun tidak tanggung-tanggung dan punya sikap politik lebih cepat dalam mengambil keputusan sebagai organisasi PPP.
"FKM itu lebih memilih berlawanan secara narasi dan keinginan politik dengan basis pemilihnya, yakni PPP," kata dia.
Kedua, PPP memiliki rasa khawatir jika basis pemilih lari ke partai lain secara organisasi. Salah satu contohnya FKM.
"Hal tersebut terbukti dengan PPP tidak menertibkan gerakan itu. Kekhawatiran PPP itu merupakan hal yang nyata," ucapnya.
Ketiga, kata dia, PPP masih tersandera dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang diisi dua Partai lain Golkar dan PAN.
"Sebab, sampai saat ini KIB belum berani juga mengumumkan tokoh yang akan didorong sebagai capres atau cawapres," imbuh Arifki.