Soal Rencana Safari Politik ke Papua, Pengamat Sebut Bisa Jadi Cara Pulihkan Citra Anies

Minggu, 20 November 2022 | 15:09 WIB
Soal Rencana Safari Politik ke Papua, Pengamat Sebut Bisa Jadi Cara Pulihkan Citra Anies
Ilustrasi Anies Baswedan. (Suara.com/Iqbal Asaputro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bakal calon presiden (bacapres) Partai NasDem, Anies Baswedan terus melanjutkan safari politiknya. Setelah berkunjung ke Medan, Solo, dan Tasikmalaya, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga dijadwalkan berkunjung ke Papua.

Mengutip dari Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Partai NasDem memberi mandat kepada Anies untuk melakukan safari politik ke sejumlah daerah, termasuk ke Papua pada Natal tahun ini.

Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti menyebutkan bahwa safari politik menjadi cara untuk memulihkan citra Anies sebagai pemimpin toleran.

Menurutnya, citra politik identitas akan terus mengikuti Anies hingga ke Pilpres 2024 nanti usai Pilkada DKI. Oleh karena itu, NasDem perlu melakukan upaya untuk membantu mengubah citra Anies tersebut.

Baca Juga: Anies Baswedan ke Riau Awal Desember, Simpul Relawan Mulai Bersinergi

Bahkan, ia juga menyebutkan hal tersebut bukan semata-mata untuk elektabilitas Anies, tetapi juga untuk citra NasDem.

"Bukan hanya untuk kepentingan elektabilitas Anies, melainkan juga menjaga citra NasDem sebagai partai tengah atau nasionalis," ucap dia kepada wartawan, Kamis (17/11/2022).

Citra NasDem, menurutnya, harus tetap dipertahankan sebagai partai tengah atau nasionalis. Jika citra NasDem sebagai partai nasionalis pudar, NasDem akan kejatuhan kerugian. 

NasDem sebetulnya sudah paham akan permasalahan tersebut ketika mengusung Anies sebagai bacapresnya.

"Citra politik identitas yang marak di Pilkada DKI Jakarta akan sulit dihapuskan," lanjutnya.

Baca Juga: Anies Baswedan Gencar Safari Politik, Pengamat: Mending Utamain Koalisi

Ray menjelaskan bahwa citra itu akan terus mengikuti Anies ketika ikut serta dalam berbagai aktivitas bernuansa keagamaan dan tidak mudah untuk menghapusnya.

"Tidak mudah menghapusnya. Lebih sulit lagi menghapusnya apabila anggota atau simpatisan Islam politik menyatakan dukungan terhadap Anies," ungkapnya.

Menurut Ray, ada tantangan eksternal dan internal yang akan dihadapi Anies dalam menyongsong Pilpres 2024. Pertama, masalah eksternal, yaitu citra politik identitas di Pilkada DKI Jakarta.

“Kedua, masalah internal, yaitu soal menonjolnya dukungan dari pendukung Islam politik,” paparnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI