Belajar dari Kasus SMP Plus Baiturrahman, Simak Cara Membicarakan Bullying Kepada Anak

Aulia Hafisa Suara.Com
Sabtu, 19 November 2022 | 16:29 WIB
Belajar dari Kasus SMP Plus Baiturrahman, Simak Cara Membicarakan Bullying Kepada Anak
Ilustrasi bullying - cara membicarakan bullying kepada anak (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di media sosial kembali beredar video aksi perundungan (bullying). Video tersebut merekam aksi sejumlah siswa SMP yang diduga membully seorang teman sekolah mereka. Aksi bullying dalam video tersebut diduga terjadi di SMP Plus Baiturrahman Kota Bandung.

Tampak seorang siswa yang mengenakan baju olahraga dipaksa oleh teman-teman disekitarnya untuk mengenakan helm berwarna merah. Setelah helm terpasang, siswa yang berada di sekitar mulai melancarkan aksi.

Mereka menendang kepala korban sebanyak tiga kali hingga korban tumbang. Seolah tak puas, mereka kembali menindih tubuh korban yang sudah jatuh dari kursi yang ia duduki. Menurut berbagai sumber, korban langsung dibantu oleh siswa lain dan dilarikan ke rumah sakit.

Beredarnya video yang menampilkan aksi perundungan di media sosial bukanlah hal baru. Kasus yang sama sering muncul dan mewarnai laman media sosial. Hal ini memunculkan pertanyaan, kenapa kasus bullying di sekolah terus berulang?

Baca Juga: Siswa SMP di Bandung Jadi Korban Bully, Kepala Ditendang Sampai Pingsan

Sebagai orangtua, apa yang bisa kita lakukan agar anak kita tidak menjadi pelaku atau korban bullying?

Banyak hal yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk mencegah terjadinya kasus bully. Salah satunya adalah dengan membicarakan hal tersebut secara terbuka kepada anak.

Lantas, bagaimana cara membicarakan bullying kepada anak? Untuk, mengetahuinya simak ulasan berikut ini:

Apa Itu Bullying

Sebelum mengajak anak membicarakan bullying secara terbuka, orangtua perlu memahami apa itu bullying. Jadi, bullying dapat diidentifikasi melalui tiga karakteristik berikut: disengaja (untuk menyakiti), terjadi secara berulang-ulang, dan ada perbedaan kekuasaan.

Baca Juga: Tak Hanya Korban, DP3A Sebut Pelaku Bullying di SMP Ujungberung-Bandung Dapat Pendampingan

Jika anak Anda sengaja disakiti atau menyakiti orang lain baik lewat serangan fisik atau kata-kata dan dilakukan secara berulang-ulang mak hal tersebut disebut bullying.

Tugas Anda sebagai orangtua jika mendapati anak Anda menjadi korban atau menjadi pelaku dari ketiga karakterisitik bully di atas maka Anda wajib mengambil tindakan. Lalu, bagaimana cara membicarakan bullying kepada anak? Berikut ini ulasannya.

Lakukan Hal Ini Jika Anda Mengetahui Bahwa Anak Anda Adalah Korban Bully

Jika Anda tahu anak Anda menjadi korban bully,  maka lakukan tindakan berikut ini:

1. Komunikasikan

 Ajak anak untuk membicarakan hal tersebut secara terbuka. Dengarkan ceritanya dengan seksama dan tenang. Tunjukkan sikap bahwa Anda mendengar keluhannya dengan baik, tunjukkan sikap bahwa Anda mendukungnya, dan pastikan bahwa anak Anda tahu bahwa ketika ia dibully, itu bukan kesalahannya.

2. Datangi Pihak Sekolah

Bicaralah dengan guru atau pihak sekolah agar sekolah ataupun guru turut bertanggungjawab. Sekolah dapat mengambil tindakan melalui kebijakan tertentu sehingga anak Anda tidak harus menghadapi bullying sendirian.

Lakukan Hal Ini Jika Anda Mengetahui Bahwa Anak Anda Adalah Pelaku Bully

1. Komunikasikan

Ajak anak berbicara terbuka mengenai tindakannya. Sebagai orangtua Anda wajib menahan diri dari menyalahkan anak. Tanamlah dalam hati Anda bahwa pada dasarnya anak tidak jahat, tetapi mungkin bertindak karena sejumlah alasan. Tugas Anda adalah menemukan alasannya.

Apakah anak hanya ingin menyesuaikan diri, membutuhkan perhatian atau hanya mencari tahu bagaimana menghadapi emosi yang rumit. Pasalnya dalam beberapa kasus, pelaku bullying adalah  korban atau saksi kekerasan di rumah atau di lingkungan.

2. Cari Bantuan

Setelah melewati tahap pertama dan Anda merasa tidak menemukan jalan keluar yang tepat maka mintalah bantuan. Anda dapat berkonsultasi dengan seorang konselor, pekerja sosial, atau profesional kesehatan mental yang terbiasa menangani anak-anak.

3. Berkaca

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa pada beberapa kasus bully, pelaku bully justru merupakan korban atau saksi kekerasan yang terjadi di rumah atau lingkungan tempat tinggalnya.

Renungkan cara Anda memperlakukan anak selama ini. Mungkinkah anak terpapar perilaku berbahaya secara fisik atau emosional dari Anda?

4. Berikan Konsekuensi yang Tegas

Jka Anda mengetahui bahwa anak Anda telah melakukan bullying maka ambil langkah tegas untuk memberikan konsekuensi tanpa kekerasan. Anda bisa membatasi aktifitas anak, diskusikan langkah untuk meminta maaf kepada korban dan ajak anak aktif di kegiatan positif.

Demikian ulasan perihal cara membicarakan bullying kepada anak yang perlu para orang tua ketahui. Semoga bermanfaat.

Kontributor : Ulil Azmi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI