Temukan Unsur Pidana, Bareskrim Polri Buru Pemilik Akun KoprofilJati Buntut Kicauan Majikan dan Pembantu Iriana Jokowi

Jum'at, 18 November 2022 | 21:29 WIB
Temukan Unsur Pidana, Bareskrim Polri Buru Pemilik Akun KoprofilJati Buntut Kicauan Majikan dan Pembantu Iriana Jokowi
Iriana Jokowi Foto Bareng Ibu Negara Korea Selatan Kim Koen-hee. (Dok: Twitter/@KoprofilJati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri mengklaim telah menemukan adanya dugaan unsur pidana di balik kicauan akun Twitter @KoprofilJati yang dinilai telah menghina ibu negara Iriana Jokowi. Kekinian penyidik dikabarkan tengah memburu pemilik akun tersebut.

"Kami sudah temukan dugaan unsur pidananya," kata Dirtipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Adi Vivid Agustiadi kepada wartawan, Jumat (18/11/2022).

Vivid menyebut penyidik kekinian tengah menyelidiki identitas pemilik akun @KoprofilJati.

"Kami sedang selidik identitas pelaku," ujarnya.

Baca Juga: Kharisma Jati Kritik Etika Pendukung Jokowi, Guntur Romli: Apakah Dia Punya Moral Saat Hina Iriana?

Diduga Hina Iriana Jokowi

Pemilik akun @KoprofilJati yang diduga merupakan pria bernama Kharisma Jati tersebut sebelumnya mengunggah foto Iriana Jokowi saat berdampingan dengan Ibu Negara Korea Selatan, Kim Keon-hee. Narasi pada tweet-nya menggambarkan sosok 'majikan dan pembantu'. Tweet itu memancing amarah publik.

Teranyar, terduga pelaku yang jadi bulan-bulanan netizen di media sosial mengunggah postingan di Facebook berisi permintaan maaf. Lalu diunggah kembali lewat Twitter @SantorinisSun.

"Surat Terbuka Permintaan Maaf," tulis judul pada unggahan dikutip pada Jumat, (18/11).

Berdalih tanpa ada paksaan dari manapun, Kharisma Jati menyesali perbuatannya tersebut karena telah menyinggung perasaan keluarga besar Jokowi, utamanya kepada Ibu Negara Iriana yang fotonya dia posting sebagai bahan lelucon.

Baca Juga: Terungkap Tanggapan Adem Iriana Jokowi usai Dihina Warganet

Jika memang harus berhadapan dengan hukum atas perbuatannya, dia pun siap bertanggungjawab. Dengan demikian, keadilan dapat tercapai.

"Permintaan maaf ini saya nyatakan dengan tulus dari lubuk hati yang paling dalam, tanpa unsur keterpaksaan maupun kepura-puraan," tutur dia dalam surat terbuka itu.

Namun, lanjut dia, tidak ada sedikitpun permintaan maaf darinya terhadap para pendukung fanatik presiden dua periode tersebut.

Dia menilai bahwa pendukung Jokowi lah yang memframing fitnah, ujaran kebencian dari tweetnya itu. Meski begitu, dia tidak membenarkan perbuatannya.

"Yang mereka buat hanya mencerminkan arogansi dan kemunafikan," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI