Suara.com - Forum Ka'bah Membangun atau FKM membantah sebagai salah satu pihak yang menyebabkan perpecahan di internal Partai Persatuan Pembangunan/PPP.
Ketua Umum FKM, Habil Marati mengatakan mereka yang berada di FKM bukan orang-orang yang turut melengserkan Suharso Monoarfa dari posisi Ketua Umum PPP.
"FKM bukan ormas atau person-person, senior-senior PPP yang tergabung dalam FKM ikut menurunkan Suharso, tidak sama sekali," kata Habil saat menggelar konferensi pers di Jatinegara, Jakarta Timur pada Jumat (18/11/2022).
Dia mengungkapkan terbentuknya FKM karena untuk menyelamatkan PPP. Sebagai senior dia mengatakan mereka harus berbuat sesuatu, kehadiran FKM untuk untuk menyelamatkan suara PPP di daerah.
Baca Juga: Minta Secara Tegas ke Anies Baswedan, FKM: Kami Mau Wapresmu Dari Unsur TNI
"Maka berdirilah FKM dalam rangka melapis PPP agar kursi yang di daerah pemilihan tidak semakin hilang," ujarnya.
Untuk diketahui, internal PPP sempat memanas. Ini dipicu keputusan tiga majelis mencopot Suharso Monoarfa dari kursi Ketua Umum PPP.
Ketua DPP PPP Bidang Organisasi Kaderisasi Keanggotaan (OKK) Syaifullah Tamliha saat itu lantang bersuara tak setuju dengan keputusan pencopotan Suharso Monoarfa lewat forum Musyawarah Kerja Nasional atau Mukernas.
Tamliha menilai, Mukernas yang dijadikan ajang pemecatan Suharso telah menyimpang dari aturan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai.
"Mukernasnya menyimpang dari proses yang diatur AD/ART," kata Tamliha kepada wartawan di Jakarta, Senin (5/9) lalu.
Baca Juga: Kadernya Deklarasi Dukung Anies Baswedan, PPP Bantah Isu Partai Terbelah: Itu Hak Lain
Tamliha menyebut tidak ada pihak yang bisa mencopot Suharso Monoarfa dari kursi ketua umum partai. Alasannya, dalam forum Muktamar pemilihan ketum sebelumnya, para muktamirin sudah bulat memilih Suharso serta menyusun struktur partai lainnya.
"Enggak ada yang bisa mencopot Ketum PPP, sebab yang dipilih oleh muktamirin hanyalah ketua umum dan formatur untuk membantu ketum terpilih untuk menyusun pengurus DPP PPP," tutur dia.