Dielu-elukan Warganet Indonesia, Ini Jejak Kontroversi Kim Keon Hee di Korea: Palsukan CV, Manipulasi Saham

Jum'at, 18 November 2022 | 17:40 WIB
Dielu-elukan Warganet Indonesia, Ini Jejak Kontroversi Kim Keon Hee di Korea: Palsukan CV, Manipulasi Saham
Kim Keon Hee dan Iriana Jokowi (Instagram/@indonesia.pusaka)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kim diduga memalsukan atau melebih-lebihkan kredensialnya dalam resume yang dikirim ke dua universitas lokal pada tahun 2007 dan tahun 2013. Pada saat itu, ia hendak melamar ke universitas tersebut untuk mengajar di sana.

Pada tahun 2007 di Universitas Wanita Suwon, Kim mengaku menjabat sebagai direktur Asosiasi Industri Game Korea selama tiga tahun sejak tahun 2002, padahal asosiasi tersebut didirikan pada tahun 2004.

Kemudian, pada tahun 2013 di Universitas Anyang, Kim berbohong dengan mengaku memenangkan hadiah utama dalam kategori animasi Penghargaan Konten Korea di tahun 2004.

Berkaitan dengan hal tersebut, Yoon yang pada saat itu masih menjadi calon presiden meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi.

Komentari Gerakan #MeToo

Kim juga sempat menuai kontroversi pada saat ia berkomentar terkait gerakan MeToo yang menyeret Partai Demokrat. Kala itu, Kim berkomentar bahwa gerakan Met Too terjadi pada saat pria tidak membayar wanita.

Hal tersebut disampaikan pada saat menyesalkan mantan Gubernur Provinsi Chungcheong Selatan, An Hee Jung yang dipenjara karena pelecehan seksual.

Kim menyebut bahwa kaum konservatif memastikan mereka membayar, sehingga tidak akan ada yang terlibat skandal MeToo.

Kritiknya tersebut menuai beragam kontroversi dari masyarakatnya. Kim pun lantas meminta maaf karena pernyataan yang tidak pantas tersebut.

Baca Juga: Qatar Larang Makan Daging Babi, Bagaimana dengan Timnas Korea Selatan?

Sebagai informasi, gerakan MeToo sendiri merupakan kampanye untuk melawan segala bentuk pelecehan dan kekerasan seksual.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI