"Itu yang saya rasakan sebagai tanggung jawab moral. Tapi saya tidak punya beban berhadapan dengan pendonor-pendonor raksasa karena memang nggak ada, yang ada adalah rakyat-rakyat kebanyakan yang pada berjuang di Jakarta," ungkap Anies.
Pengalamannya inilah yang membuat Anies siap membawanya ke ranah lebih tinggi. Sebab dengan tanggung jawab moral sebesar itu dapat menjadi kompas para pemimpin dalam mengambil keputusan.
"Saya membayangkan untuk tahun 2024 ini kita bangun gerakan, bukan sesuatu yang mudah tapi bisa dikerjakan, bibitnya ada. Sekarang dengan ada teknologi, ketersambungan itu bisa ke seluruh wilayah," jelas Anies.
"Kita juga masih punya cukup waktu, ada periode sekitar 15 bulan sampai dengan ini terlaksana, ini cukup untuk kita membangun gerakan itu. Mudah-mudahan bisa menjadi suatu gerakan perubahan," sambungnya.
Anies juga menyebut mekanisme saweran untuk mengusung figur tertentu sebaiknya tidak tersentralisasi sehingga pelaksanaannya lebih sederhana.
Untuk video selengkapnya dapat disaksikan di sini.