Suara.com - Wahana Lingkungan Hidup atau Walhi mengungkap ada beberapa kejanggalan dari proses pembangunan proyek Kereta Api Cepat Indonesia Cina (KCIC) Jakarta-Bandung yang dilakukan oleh pemerintah.
Misalnya, dalam proses analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal). Walhi menilai pemerintah begitu cepat mengeluarkan Amdal dari proyek KCIC Jakarta-Bandung.
"Amdalnya sangat cepat sekali kebetulan kami ikut dalam proses pembuatan ini. Kira-kira kurang dari dua minggu sudah selesai mulai dari kerangka acuan kemudian sidang amdal kemudian keluar Amdal," ujar Manajer Kampanye Energi dan Perkotaan Eksekutif Nasional Walhi Dwi Sawung dalam siaran YouTube, Jumat (18/11/2022).
Padahal, KCIC Jakarta-Bandung membentang melintasi berbagai kontur wilayah seperti pegunungan, sawah hingga pemukiman masyarakat. Menurut Dwi, penerbitan Amdal ini harus dicurigai.
Baca Juga: Erick Thohir Optimis KCJB Ciptakan Pertumbuhan Ekonomi Baru dan Serap Lapangan Kerja
"Prosesnya ajaib. Semua orang juga sudah tahu ini, prosesnya mencurigakan," ungkapnya.
Kemudian, Dwi membicarakan mengenai pelanggaran tata ruang oleh proyek KCIC Jakarta-Bandung. Di mana, dalam rencana tata ruan beberapa daerah sejatinya tidak pernah disebutkan adanya proyek KCIC Jakarta-Bandung.
"Tidak ada kabupaten atau kota ataupun provinsi itu ada kereta cepat. Jadi dilanggar semuanya," jelas Dwi.
Terakhir, Dwi menyorot terkait potensi kerusakan lingkungan yang terjadi bila proyek KCIC Jakarta-Bandung tetap diteruskan. Dia menilai beberapa wilayah seperti di pinggiran Kota Bandung hingga dan Kabupaten Karawang kini mulai terancam kerusakan tanah.
"Apalagi di beberapa stasiun di pinggiran Kota Bandung dan perbatasan itu pasti kita lihat mulai kerusakannya pasti bakal lebih tinggi. Stasiun Padalarang sekitarnya sudah kelihatan. Kemudian Karawang di sana potensi kerusakan lahan lebih parah terjadi."
Baca Juga: Kereta Cepat Jadi 'Awal' Kerja Sama Proyek China di Indonesia, Luhut: Harus Jadi!