Suara.com - Beredarnya foto Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri duduk satu meja dengan Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memicu beragam komentar dari sejumlah politisi negeri ini. Salah satunya dari elite PKB.
Diketahui, foto Megawati bersanding dengan SBY duduk satu meja bersama tokoh lainnya adalah dalam acara rangkaian KTT G20 di Bali.
Merespons momen itu, Juru Bicara Muda PKB, Dira Martamin mengatakan, Megawati dan SBY merupakan mantan presiden dengan pengaruh yang sangat kuat.
"Biar akur beneranlah, orang tua kok marahan lama banget," kata Dira dalam keterangan tertulis sebagaimana disitat dari laman Wartaekonomi.co.id (media partner Suara.com), Jumat (18/11/2022).
Baca Juga: Satu Meja Dengan SBY, Ferdinand Hutahean: Belum Tentu Megawati Senang dan Suka
Dari foto yang ramai beredar itu, tampak kedua mantan presiden kompak mengenakan warna sepadan biru dalam rangkaian acara KTT G20 di Bali pada Selasa (15/11/2022).
Meski demikian, Dira berseloroh warna hijau yang melambangkan kesejukan dan kedamaian akan lebih cocok dikenakan Megawati dan SBY.
"Kayaknya mereka cocok pakai warna hijau," ucap Dira.
Meski datang dalam suatu acara, Dira berharap momen kebersamaan Megawati dan SBY duduk satu meja bukan sekadar seremonial dan kepentingan publikasi. Tetapi juga untuk kepentingan bangsa Indonesia.
"Jangan sampai kejadian tersebut hanya bersifat seremonial atau ngobrol sekadar basa-basi saja," ujarnya.
Baca Juga: Megawati-SBY Satu Meja, Puan Maharani Beberkan Pembicaraan: Semuanya Bersifat Kekeluargaan
Kata dia, sudah tentu rakyat Indonesia sangat ingin melihat Megawati dan SBY melakukan komunikasi politik secara kondusif dan intensif untuk kepentingan bangsa, bukan menggunakan politik pecah belah.
"Harapannya, pemilu berjalan kondusif, enggak ada lagi black campaign ataupun isu SARA yang digoreng, capek," ujarnya lagi.
Dira juga tidak memungkiri Megawati dan SBY merupakan dua orang tokoh yang dapat menentukan arah politik Tanah Air berjalan kondusif.
"Tentu masih banyak tokoh lain, seperti Pak Muhaimin, Pak Prabowo, JK (Jusuf Kalla). Namun, yang paling terlihat berkonflik ya Mega-SBY. Kalau mereka menurunkan ego personalnya, tentu akan berimbas ke pemilu yang kondusif," imbuhnya.