Suara.com - Pertemuan antara Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Selasa (14/11/2022) memang mengundang atensi publik.
Meskipun keduanya mengaku pertemuan tersebut tak membicarakan soal politik, banyak pihak yang mencoba mengkalkulasikan pertemuan keduanya secara politis.
Bahkan NasDem sampai menyebutkan terbuka pula peluang Gibran untuk menjadi bakal calon wakil presiden untuk pendamping Anies di 2024 mendatang.
Dalam hal ini, salah satu politikus PDIP, yakni Said Abudllah juga menyebut ada upaya memecah belah dengan pertemuan Anies-Gibran.

Namun pernyataan Said disangkal oleh politikus senior PDIP Panda Nababan. Panda malah menyebut bahwa tidak perlu membaca terlalu serius pertemuan Gibran dan Anies Baswedan.
"Saya pikir terlampau jauh [kalau dianggap memecah belah], banyak yang membingungkan sebenarnya Anies Baswedan ini baru calonnnya calon. Kalaupun capres masih di awang-awang yang mendukung dia hanya NasDem," ungkap Panda Nababan dalam perbincangannya di televisi nasional.
"Jadi kembali pertanyaan itu terlampau jauh, enggak serius biasa aja, kayak kunjungan turis enggak ada signifikansinya," imbuhnya.
Lebih lanjut Panda Nababan menyebut bahwa Gibran masih junior di bidang politik sehingga pengaruhnya belum terlampu signifikan.
"Dari segi partai Gibran sangat junior, ketemu dengan orang tua yang pernah jadi gubernur ya kebetulan aja ini seksi dan mearik itu aja," ungkap Panda.
Baca Juga: Respon Kompak Kaesang dan Gibran Terkait Foto Ibu Iriana yang Dihina Warganet

"Saya di sini cuma memberi tahu kan, Anies itu calonnya calon jadi jangan dibilang calon presiden, calon presiden ada persyaratannya dong, masih bakal calon, bagiaman calonnya calon bisa membelah [PDIP]" tuturnya.