Suara.com - PT PLN (Persero) terus melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendorong ekosistem kendaraan listrik. Kolaborasi kali ini dilakukan dengan menggandeng Hyundai Kefico and Consortiums untuk pengembangan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) atau baterry swap untuk kendaraan listrik roda dua.
Kolaborasi ini diwujudkan dengan menjadikan wilayah Bali sebagai pilot project dengan penyediaan 50 unit kendaraan bermotor listrik roda dua oleh pihak Hyundai Kefico kepada PLN untuk mendukung operasional PLN selama KTT G20. Kolaborasi ini juga meliputi pemasangan instalasi dan infrastruktur SPBKLU, sesuai dengan kesepakatan.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, I Gde Wayan Samsi Gunarta menjelaskan, Provinsi Bali tengah giat mendorong kendaraan listrik. Ia menambahkan, seluruh pihak baik PLN, swasta dan pemerintah harus bersama–sama menyukseskan pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
“Saat ini masyarakat masih ragu dan belum pede untuk membeli kendaraan listrik, termasuk jika rusak memperbaiki di mana. Maka perlu dikembangkan konsep labelling untuk memberikan kepastian dan keamanan kepada konsumen dalam menentukan produk kendaraan listrik,” terangnya.
Baca Juga: Simbol Sukesnya KTT G20 di Bali, Polisi Surabaya Gunakan Motor Listrik untuk Patroli
General Manager Hyundai Kefico ASEAN Region Control Office, Jay Un Chun mengungkapkan, sinergi antara pemerintah dan perusahaan di Indonesia dibutuhkan untuk membuat model bisnis yang mampu memacu pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
“Dalam 3 bulan kegiatan uji coba proof of concept diharapkan mampu memperoleh hasil yang diharapkan. Kami ingin memberikan kinerja yang lebih baik dari sisi kualitas maupun safety melalui produk kami,” kata Jay.
Ia mengungkap, Bali dipilih sebagai tempat uji coba tempat terbaik untuk membentuk ekosistem kendaraan listrik, tak hanya dari segi pertumbuhan populasi namun juga berbagai bentuk model bisnis yang mendukung pariwisata.
Executive Vice President Retail Regional Jawa, Madura, dan Bali, Abdul Farid, saat membuka kegiatan proof of concept menyebutkan kegiatan ini dapat menjadi awal supaya motor listrik dapat segera diterima di masyarakat.
“Acara ini sangat strategis, ini merupakan kegiatan uji coba yang dimaksudkan untuk mendukung iklim ekosistem kendaraan listrik khususnya yang roda dua agar bisa diterima di masyarakat, karena segmen motor listrik ini tentu membutuhkan harga yang lebih bersaing,” ungkap Farid.
Baca Juga: PLN Berhasil Dapatkan Lelang Pembangunan PLTB dengan Tarif Terendah Sepanjang Sejarah
Dia menambahkan, saat ini permasalahan pada motor listrik adalah di sisi baterai dan jangkauan. Rata-rata teknologi yang ada saat ini sudah menjangkau 100–500 km bahkan bisa sampai 1.000 km, namun yang menjadi soal ialah harga.
“Membuat motor dengan sekali isi ulang bisa menjangkau 100 - 200 km itu bisa namun belum tentu feasible dari sisi harga. Dari kegiatan uji coba inilah diharapkan mampu menjawab tantangan ini, tentu dengan dukungan teknologi yakni battery swap sehingga menjadi solusi,” terangnya.
Farid juga berharap, agar pengembangan motor listrik nantinya bisa menjawab keraguan masyarakat dan dari uji coba proof of concept ini juga bisa ditemukan formula terbaik.
Lokasi-lokasi SPBKLU tersebut antara lain di Kantor PLN UID Bali, PLN ULP Denpasar Jl. PB Sudirman, Rumah BUMN Denpasar Jl. Raya Sesetan, Kantor PLN Pusharlis Jl. Gn Mandalawangi, Kantor PLN Yantek Sanur Jl. Danau Poso, PLN ULP Kuta Jl. Sunset Road, PLN Rumah Dinas Tangkuban Perahu, PLN Kantor Jaga Canggu Jl. Kayu Tulang, PLN Yantek Kuta Jl. Bypass Ngurah Rai, dan PLN Nusa Dua Jl. Taman Giri.