Berkat Impor Obat dari Singapura, Kemenkes Sebut Tak Ada Kasus Baru Gangguan Ginjal Akut Anak dalam Dua Pekan

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Jum'at, 18 November 2022 | 10:52 WIB
Berkat Impor Obat dari Singapura, Kemenkes Sebut Tak Ada Kasus Baru Gangguan Ginjal Akut Anak dalam Dua Pekan
Kementerian Kesehatan mencatat dalam dua pekan terakhir tidak ada penambahan kasus baru gangguan ginjal akut pada anak. [ANTARA FOTO/Ampelsa/hp].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Kesehatan mencatat dalam dua pekan terakhir tidak ada penambahan kasus baru gangguan ginjal akut pada anak. Salah satunya setelah pemerintah mendatangkan obat penawar racun Fomepizole dari Singapura.

"Sampai dua pekan terakhir tidak ada penambahan kasus," ujar Juru bicara Kementerian Kesehatan dokter spesialis paru Mohammad Syahril dalam siaran langsung di Instagram @ikatandokterindonesia, Jumat (18/11/2022).

Syahril menuturkan hingga saat ini ada 324 kasus gangguan ginjal akut. Dari kasus tersebut 200 orang di antaranya meninggal dan 111 orang telah sembuh, sementara itu yang dirawat ada 13 pasien.

Para pasien yang dirawat umumnya telah menjalani perawatan dalam waktu panjang dan penyakitnya sudah memasuki stadium tiga.

Ia menyebut Organisasi Kesehatan Dunia sebelumnya telah merekomendasikan obat penawar Fomepizole untuk mengatasi keracunan obat pada pasien gangguan ginjal akut.

Kemudian pemerintah sudah mendatangkan Fomepizole dari Singapura ke Indonesia yang menurut Syahril memberikan perubahan signifikan kepada pasien-pasien gangguan ginjal akut yang penyakitnya masih di stadium awal.

Ia mengajak masyarakat untuk cermat dan tidak sembarangan memberikan obat ketika menghadapi situasi anak sakit ke depannya.

"Banyak masyarakat sedikit-sedikit (kasih) obat dan tidak coba cara alami yang dilakukan orangtua (zaman dulu)," ujar dia.

Obat Sirup Dilarang

Baca Juga: 2 Remaja Pelaku Pencabulan Terhadap Anak di Bawah Umur Ditangkap di Nagrak Sukabumi

Sebelumnya Kementerian Badan Pengawas Obat dan Makanan telah mempublikasikan daftar obat sirop yang awalnya dilarang tapi sudah terbukti aman dikonsumsi setelah selesai diteliti. Daftar itu akan terus diperbarui dari waktu ke waktu karena ada ratusan obat sirop yang beredar di Indonesia dan harus diteliti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI