Suara.com - Warganet di jagat media sosial Indonesia sempat dibikin geram dengan unggahan komukus Kharisma Jati.
Pasalnya melalui akun Twitternya @KoprofilJati yang disebut-sebut menghina istri Presiden Joko Widodo, Iriana Jokowi.
Mulanya, akun tersebut mengunggah foto Iriana Jokowi bersama istri Presiden Korea Selatan, Kim Kun Hee.
Dalam unggahan tersebut, @KoprifilJati menuliskan cuitan yang dianggap menghina:
Baca Juga: Gibran Rakabuming Santai Saat Iriana Jokowi Diejek, Warganet: Tapi Ntar Orangnya Ilang ya Mas?
"Bi, tolong buatkan tamu kita minum,"
"Baik, Nyonya,"
![Cuitan body shaming Iriana Jokowi. (bidik layar twitter)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/11/18/53808-cuitan-body-shaming-iriana-jokowi.jpg)
Cuitan tersebut sontak mengundang banyak respons publik yang dianggap melakukan body shamming ke Iriana Jokowi.
Bahkan cuitan tersebut samapi ditanggapi langsung oleh dua putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.
Buntut dari cuitan tersebut, bahkan dalam wikipedia, profil Kharisma Jati diubah oleh warganet.
"Kharisma Jati atau lebih dikenal dengan nama Kjati Yatim (lahir 4 November 1986), adalah seorang komikus dan ilustrator Indonesia. Ia pernah menjuarai beberapa lomba komik dan memiliki pengalaman kerja di bidang desain dan animasi," tulisan dalam wikipedia.
Baca Juga: Terlalu Cinta, Sosok Perempuan Cantik tak Mau Lepas Genggam Tangan Jokowi di Bali
"Dia diduga sangat tidak menghargai ibu-ibu kecuali perempuan K-Pop Korea, itupun hanya yang cantik."
![Wikipedia Kharisma Jati berubah (tangkapan layar)](https://media.suara.com/pictures/original/2022/11/18/63182-wikipedia-kharisma-jati-berubah-tangkapan-layar.jpg)
Kontroversi Kharisma Jati
Kharisma Jati sempat terkena kontroversi melalui komiknya yang dianggap melanggar norma susila.
Pasalnya dalam salah satu komiknya, dia menampilkan seorang perempuan yang meminta dipuaskan hasrat sekaual kepada anak-anak.
Komik tersebut mendapatkan berbagai reaksi keras di atara komunitas komik dan netizen Indonesia. Kharisma Jati juga dikenal memiliki karya-karta berunsur kekerasan dan bernuansa gore, sebuah sub-genre karya yang menampilkan adegan kekerasan dan berdarah-darah.