Jokowi Incar Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2036, Diskakmat Ahli Politik Internasional: Biayai IKN Saja Sulit

Kamis, 17 November 2022 | 19:54 WIB
Jokowi Incar Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2036, Diskakmat Ahli Politik Internasional: Biayai IKN Saja Sulit
Presiden Joko Widodo saat konferensi pers di Nusa Dua, Bali [Tangkap Layar Youtube Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Cuitan Ahli Politik dan Kebijakan Luar Negeri Asia Tenggara dari International Institute for Strategic Studies (IISS), Aaron Connelly, mengkritik kesiapan Presiden Joko Widodo alias Jokowi agar Ibu Kota Nusantara (IKN) Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2036. (Twitter/@ConnellyAL)
Cuitan Ahli Politik dan Kebijakan Luar Negeri Asia Tenggara dari International Institute for Strategic Studies (IISS), Aaron Connelly, mengkritik kesiapan Presiden Joko Widodo alias Jokowi agar Ibu Kota Nusantara (IKN) Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2036. (Twitter/@ConnellyAL)

Skakmat ala Aaron ini membuat pendapat warganet terbelah. Apalagi karena IKN sendiri belum benar-benar siap, ditambah dengan bayang-bayang utang besar bagi negara penyelenggara pesta olahraga.

"Jangan mengada-ada deh Pak @jokowi. Gila, uang darimana Pak? Mau utang lagi? Lebih baik benahin fundamental utama negara ketimpangan/kemiskinan, bukan hal remeh-temeh kaya olympic. Mungkin ga pernah baca laporan The Economist, lihat tuh, Brazil bangkrut abis jadi host piala dunia," kritik warganet.

"Menurutku sih dia pinter. Membangun kota baru sekaligus membangun fasilitas olahraga. Olimpiade bisa jadi kunci untuk mengundang investor-investor baru dan sponsor. Ini juga bisa mendorong ekonomi Indonesia Timur," komentar warganet.

"Tapi menurut aku ini langkah putus asa dari pemerintah. Udah banyak cara dilakukan buat mendekati negara lain biar mau investasi di ibu kota baru tapi gagal, makanya sekarang dia nyoba cara lain. Tapi buat investasi dengan kondisi ekonomi kayak sekarang jelas susah. Habis pandemi, ancaman perang, perubahan iklim," timpal yang lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI