Suara.com - Salah satu momen yang sangat disorot di KTT G20 adalah ketika Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) duduk dalam satu meja.
Momen ini memunculkan pertanyaan, termasuk apa yang dibicarakan keduanya. Ketua DPR RI Puan Maharani yang ikut duduk semeja dengan kedua tokoh tersebut kini membocorkan isi pembicaraannya.
Menurut Ketua DPP PDI Perjuangan itu, ibunya dan SBY sama sekali tidak membicarakan urusan politik. Justru kedua tokoh itu lebih banyak mengobrolkan hal-hal yang bersifat kekeluargaan, seperti menanyakan kabar.
"Sudah lama tidak bertemu, melakukan apa saja, sehat-sehat kah," ujar Puan yang ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/11/2022).
Selain itu, Ketua Umum PDIP dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat tersebut juga membahas tentang G20. Mereka berkomitmen untuk menyukseskan perhelatan internasional itu selama di Bali.
"Bagaimana bersama-sama sebagai tokoh bisa mendukung KTT G20 ini berjalan dengan baik sesuai harapan dari seluruh negara," kata Puan.
Puan menyatakan Megawati dan SBY sama sekali tidak membicarakan soal politik selama duduk satu meja di jamuan makan malam tersebut.
"Enggak ada hal-hal terkait dengan politik kalau di meja besarnya ya. Saya enggak tahu kalau sendiri-sendiri bicara soal politik, karena saya enggak mendengar pembicaraan tentang politik," pungkas Puan.
Puan Maharani Akui Tidak Tahu Pembicaraan Personal Megawati dan SBY
Puan Maharani mengaku tidak mendengar pembahasan soal politik antara Megawati dan SBY yang duduk semeja di Gala Dinner KTT G20.
Hanya saja, Puan juga mengaku tidak tahu-menahu jika keduanya terlibat dalam pembicaraan personal yang mungkin membahas soal politik.
"Enggak ada, enggak ada hal-hal terkait dengan politik kalau di meja besarnya ya," ungkap Puan.
"Saya enggak tahu kalau sendiri-sendiri bicara soal politik, karena saya enggak mendengar pembicaraan tentang politik," sambung putri Megawati tersebut.
Malah para tokoh yang duduk di meja tersebut lebih banyak membahas soal persoalan kebangsaan. "Pembicaraannya adalah untuk Indonesia," tandas Puan.