
Pernyataan Megawati itu seketika diterima oleh seluruh kader PDIP yang semula sempat mendesak agar sang ketua umum maju di Pilpres 2014.
"Yang relevan, saat itu hasil jajak pendapat Jokowi jauh di bawah Prabowo. Tapi Mega berani ambil keputusan itu," kata Bambang.
Kondisi itulah yang kemudian dibandingkan dengan saat ini. Namun Panda tidak menjawab ketika disinggung perihal apakah PDIP dan Megawati siap mengambil keputusan di luar hasil survei elektabilitas.
Namun Panda mengingatkan bahwa Megawati sangat tegas perihal pencapresan yang merupakan hak prerogatifnya. "Artinya yang betul-betul mengatakan, 'Jangan bicara capres-capres lah. Bicara dulu ini'," tutur Panda.
Eros Djarot Sebut Megawati Pentingkan Kemenangan
![Megawati dan Eros Djarot [kolase]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/11/09/74241-megawati-dan-eros-djarot-kolase.jpg)
Politikus senior Eros Djarot ikut menanggapi soal sosok bacapres yang akan ditunjuk PDIP. Ketua Umum Gerakan Bhinneka Nasionalis (GBN) itu menilai Megawati tidak akan serta-merta mempertimbangkan status putrinya, Puan Maharani, yang masuk bursa bacapres.
Eros menilai Megawati lebih mementingkan kemenangan partai alih-alih mengupayakan putrinya, apalagi karena elektabilitas Puan yang kalah jauh dari Ganjar.
"Saya kenal Mega. Winning is everything for her," tegas Eros, dikutip dari WartaEkonomi.co.id -- jaringan Suara.com.
Sementara terkait Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang seperti menjadi "anak kos" di internal partai sendiri juga, menurut Eros, adalah strategi untuk menaikkan elektabilitasnya.
Baca Juga: Survei: Bila Ganjar Pranowo Direbut Golkar, PDIP Bisa Gigit Jari Kehilangan Banyak Suara
"Indonesia itu senangnya film India, melodrama. Jadi, siapa pun yang dizalimi itu pasti mendapat simpati," kata Eros.