Suara.com - Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting atau SMRC mencoba untuk meneropong siapa sosok calon presiden atau capres yang bisa mendongkrak suara Partai Golkar di Pemilihan Umum atau Pemilu 2024. Menurut hasil eksperimen SMRC, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga ternyata tidak memiliki efek yang baik maupun buruk kalau misalkan diusung sebagai capres oleh partainya sendiri.
Melalui eksperimen, peneliti melemparkan pertanyaan kepada responden "Jika Golkar mencalonkan Airlangga Hartarto untuk menjadi presiden, partai atau calon dari partai mana yang akan ibu/bapak pilih di antara partai-partai berikut ini bila pemilihan umum dilakukan sekarang?".
Hasilnya, Partai Golkar dipilih oleh 13 persen responden. Partai Golkar kalah dari PDIP yang dipilih oleh 26 responden, dan Gerindra sebanyak 14 persen.
Bahkan lebih banyak responden yang memilih tidak tahu atau tidak menjawab yakni sebesar 19 persen.
Baca Juga: Mamieh Aming Panggilan Lucinta Luna untuk Aming, Warganet: Itu Kemana?
Pendiri SMRC Saiful Mujani menilai kalau 13 persen itu bukan angka yang cukup besar untuk mengatakan Airlangga memiliki efek positif bagi suara Partai Golkar.
"Airlangga tidak punya pengaruh mau positif maupun negatif," kata Saiful Mujani dalam paparannya yang disiarkan melalui YouTube SMRC TV pada Kamis (17/11/2022).
Saiful Mujani menilai apabila Partai Golkar mencalonkan Airlangga sebagai capres, maka besar kemungkinan suara Partai Golkar tidak akan berubah.
"Karena dia tidak punya efek positif tapi tidak juga membuat suara Golkar turun," ujarnya.
Saiful Mujani lantas memperlihatkan temuan lainnya melalui eksperimen selanjutnya. Kali ini eksperimen yang dilakukan itu menggunakan nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Profil Kartika Putri, Artis yang Kalah Sidang Dengan Richard Lee
Berbeda dengan Airlangga, ternyata Ganjar memberikan efek yang cukup baik apabila dipilih Golkar sebagai capres yang diusung. Sebanyak 17 responden akan memilih Golkar apabila partai tersebut mengusung Ganjar.
"Jadi Ganjar bisa menaikkan suara Golkar kalau Ganjar dicalonkan Golkar."