Namanya Jadi Tagar Twitter, Ketua BEM Universitas Udayana Kaget Dituding Provokator G20

Farah Nabilla Suara.Com
Kamis, 17 November 2022 | 08:41 WIB
Namanya Jadi Tagar Twitter, Ketua BEM Universitas Udayana Kaget Dituding Provokator G20
Darryl Dwi Putra Ketua BEM Universitas Udayana. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Udayana Darryl Dwi Putra sempat ramai di tengah gelaran KTT G20. Dengan tagar DarrylBikinMaluNegara, Ketua BEM ini dituding menjadi provokator untuk merecoki acara G20 di Bali.

Menanggapi tudingan itu, Darryl pun buka suara. Ia mengaku kaget dengan tudingan tersebut karena ia tak melakukan aksi penolakan terhadap Konferensi Tingkat Tinggi tersebut. 

"Iya memang saya tidak pernah menyebutkan saya mendukung atau menolak, tapi saya memang mengkritisi bagaimana ketika G20 ini berjalan, apa-apa saja yang menjadi permasalahan," ujar Ketua BEM PM Unud Bali tersebut.

Darryl mengaku hanya membuat akun status Instagram yang mengkritisi soal demokrasi selama G20 berlangsung.

Baca Juga: Yuk Simak Penjelasan Lengkap dan Daftar Anggota G7

"Itu saya juga cukup kaget, karena di siang hari tadi tiba-tiba ramai (di media sosial, Red) dan memang saya duga akun-akun bodong, cuma memang awalnya muncul ketika saya membuat kisah Instagram untuk mempertanyakan terkait ruang demokrasi yang dipersempit selama G20," kata Darryl, Rabu (16/11).

Adapun yang dimaksud dirinya terkait mempersempit ruang demokrasi adalah salah satunya soal pembubaran kelompok mahasiswa yang hendak melakukan diskusi di Gedung Media Center Universitas Udayana pada Senin (14/11) lalu.

Darryl menuturkan, mulanya ia menaikkan sebuah gambar yang diunggah kembali dari akun milik Bangsa Mahasiswa, dalam kisah Instagram tersebut ia menambahkan pertanyaan soal tanggapan penonton mengenai ruang demokrasi yang dipersempit, namun tak lama unggahan tersebut lenyap dengan sendirinya.

Lebih jauh, Ketua BEM perguruan tinggi tertua di Pulau Dewata itu mengatakan bahwa organisasi lingkungan Greenpeace terlebih dahulu mengunggah hal serupa sebagai bentuk pandangannya terkait krisis iklim.

"Tapi memang makna dari kisah Instagram yang saya sebutkan adalah untuk menyampaikan pertanyaan saya, dan saya ingin memantik forum diskusi makanya saya juga meletakkan kolom pertanyaan di sana," ujarnya meluruskan.

Baca Juga: Cangkul Presiden di KTT G20 Bali Jadi Perbincangan, Berharap Dilelang

Ia sendiri memandang perhelatan G20 yang berhasil dilewati puncaknya dua hari di Bali itu sebagai pertemuan yang menghadirkan sisi pro dan kontra, namun Darryl menyatakan harapannya agar segala kesepakatan dan janji dalam forum tersebut berpihak kepada masyarakat.

Terhadap akun-akun yang ramai menyebut namanya di media sosial, Darryl mengaku belum dapat memutuskan langkah selanjutnya untuk mengusut maupun tidak, dan saat ini tuduhan di sosial media tersebut mulai mereda. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI