Suara.com - Kematian Rudyanto bersama tiga anggota keluarganya di dalam rumah di Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, menggemparkan banyak pihak. Termasuk tetangga lama Rudyanto saat masih tinggal di Gang Lilin 11 Gunung Sahari Utara, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Mantan Ketua RT setempat, M Mundji (70) mengatakan, dari dulu Rudyanto memang dikenal tertutup cenderung cuek. Mulutnya selalu terkunci bahkan jika ada tetangga yang menyapanya.
Mundji dan Rudy sebaya. Usia mereka hanya terpaut beberapa bulan. Namun sejak Rudyanto kecil hingga pindah ke Kalideres, mereka tidak pernah bergaul. Termasuk melakukan permainan masa kecil.
"Dulu kan anak-anak sering main gundu gitu, apa main bola. Kalau dia mah (Rudyanto) enggak. Kalau saya tegur (baca: sapa) aja dia diam," kata Mundji ditemui di rumahnya di Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Rabu (16/11/2022).
Mundji melihat kematian Rudyanto sekeluarga beserta adiknya Budyanto, merupakan sebuah karma. Karena semasa ayah mereka, Tan Giok Tjin, masih hidup, mereka sangat acuh.
Bahkan, kata Mundji, saat itu Tan pernah terjatuh dari kamar mandi. Tapi didiamkan saja oleh kakak-beradik itu.
Sampai akhirnya, istri Tan meminta bantuan kepada Mundji untuk mengevakuasinya ke tempat tidur.
"Itu mah (meninggal) karena durhaka sama orangtua," kata Mundji.
Mundji mengatakan, Tan Giok Tjin telah tinggal di Gang Lilin sejak tahun 1950 atau 60-an.
Saat tinggal di sana, Tan Giok membuka usaha percetakan di dalam rumah.
"Jadi rumah sekaligus tempat usaha," ucapnya.
Menurut Mundji, Tan dibantu Budyanto dalam mengelola usaha percetakan itu. Sementara Rudyanto bekerja di sebuah perusahaan percetakan di daerah Kota.
"Kalau Rudy kerja jadi karyawan percetakan di daerah Kota. Nah kalau si Budy, kerja bantuin bapaknya di rumah," tutupnya.
Diketahui, empat jenazah satu keluarga ditemukan tewas membusuk--bahkan ada yang sudah mengering--di sebuah rumah di Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Kamis (7/11/2022) pekan lalu.
Saat ini polisi masih menyelidiki penyebab pasti kematian Rudyanto (suami), Margareth (istri), Dian (anak), dan Budyanto (ipar) tersebut.