Suara.com - Peristiwa rudal jatuh di Polandia dan menewaskan dua orang langsung menjadi perhatian utama dunia. Para pemimpin dunia yang tengah menghadiri KTT G20 di Bali pun langsung menggelar rapat darurat pada Rabu (16/11/2022).
Menyadur dari Associated Press, tiga pejabat Amerika Serikat memberikan penilaian awal seputar rudal yang jatuh di Polandia tersebut.
Pejabat AS mengungkap bahwa rudal yang jatuh di Polandia tersebut ditembakkan oleh pasukan Ukraina pada hari Selasa (15/11/2022) waktu setempat.
Dijelaskan bahwa rudal tersebut ditembakkan oleh Kiev saat menghalau serangan rudal Rusia. Ini buntut dari situasi sejak 24 Februari 2022, di mana Rusia melancarkan invasi militer ke Ukraina yang masih memanas hingga sekarang.
Baca Juga: Polandia Sebut Roket Buatan Rusia Hantam Wilayahnya, Ternyata dari Ukraina
Namun sayang, identitas dari ketiga pejabat AS tersebut tidak bisa diungkap karena mereka tidak memiliki wewenang untuk membahas persoalan sensitif ini secara terbuka.
Masih belum ada tanggapan secara resmi dari otoritas AS maupun Ukraina terkait dengan laporan dari Associated Press tersebut.
Namun diketahui Ukraina masih mempunyai pasokan persenjataan buatan Uni Soviet dan Rusia, termasuk sistem rudal pertahanan udara S-300.
Sementara pada hari Selasa (15/11/2022) malam waktu setempat, Kementerian Luar Negeri Polandia menjelaskan bahwa ‘rudal buatan Rusia’ ini terjatuh di desa Przewodow yang berlokasi dekat dengan perbatasan Ukraina.
Rudal tersebut dilaporkan meledak, dan menyebabkan tewasnya dua warga Polandia. Walau begitu, Kementerian Luar Negeri Polandia tidak menjelaskan lebih lanjut terkait jenis rudal atau dari mana rudal itu ditembakkan.
Baca Juga: Jokowi Sebut Joe Biden Bilang Rudal yang Hantam Polandia Berasal Dari Rusia
Presiden Andrzej Duda sendiri menyebutkan belum terdapat bukti jelas yang menunjukkan siapa yang menembakkan rudal tersebut. Ia hanya menegaskan bahwa kemungkinan besar rudal tersebut adalah buatan Rusia.
Di sisi lain, Presiden Joe Biden dalam pernyataannya di sela-sela menghadiri KTT G20, menjelaskan bahwa sepertinya rudal yang terjatuh di Polandia tidak ditembakkan dari wilayah Rusia.
Hal tersebut disampaikan oleh Joe Biden setelah menggelar rapat darurat dengan negara anggota G7 dan pemimpin NATO di Bali.
Sementara itu, Rusia sendiri membantah telah melancarkan serangan ke dekat perbatasan Ukraina-Polandia. Kementerian Pertahanan Rusia menjelaskan laporan tersebut sebagai sebuah ‘provokasi yang disengaja, ditujukan untuk memicu eskalasi situasi’.
Ia juga menegaskan bahwa ruing-puing rudal yang ditemukan di wilayah Polandia tersebut tidak memiliki hubungan dengan senjata Rusia.
Sejalan dengan itu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan juga menyebutkan bahwa serangan rudal yang jatuh di Polandia tidak ada kaitannya dengan Rusia, seperti yang dituduhkan oleh beberapa negara.
Erdogan menilai bahwa rudal tersebut bisa saja akibat kesalahan teknis atau alasan lain. Menurutnya, Rusia tidak memiliki hubungan dengan itu semua. Oleh sebabnya, Erdogan pun meminta penyelidikan lebih lanjut yang berkaitan dengan serangan rudal tersebut.
Tidak hanya Rusia, pihak Ukraina juga turut memberikan tanggapannya terkait rudal yang jatuh di Polandia. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky memberikan pernyataan virtual kepada negara-negara G20.
Di sela-sela pernyataannya, Zelensky juga turut mengomentari rudal yang jatuh di Polandia. Pihaknya menuding bahwa itu merupakan serangan dari Rusia.
Zelensky beranggapan bahwa serangan rudal tersebut merupakan pernyataan yang sangat jelas dari Rusia untuk KTT G20. Oleh karenanya, ia menyebut bahwa sudah selayaknya G20 ini menjadi G19.
Perlu diketahui, pada saat kejadian jatuhnya rudal di Polandia, Rusia memang tengah menggempur kota-kota Ukraina dengan rudal.
Dilaporkan oleh CNBC International, ada sedikitnya 81 rudal ditembakkan, baik ke Kyiv maupun kota di dekat Polandia, Lviv.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa