Membandingkan Rivalitas SBY-Mega dan Anies-Gibran, Lebih Dewasa Mana?

Farah Nabilla Suara.Com
Rabu, 16 November 2022 | 16:10 WIB
Membandingkan Rivalitas SBY-Mega dan Anies-Gibran, Lebih Dewasa Mana?
Kolase SBY-Mega dan Anies-Gibran. [Kolase Twitter/gibran_tweet]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah ramainya perbincangan publik mengenai momen kebersamaan mantan presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan mantan presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono di Gala Dinner G20 Bali, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mengunggah foto kebersamaannya dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Foto tersebut diunggah oleh Gibran di akun Twitternya @gibran_tweet Selasa (15/11/2022). Dalam unggahannya itu, Gibran menyandingkan foto kebersamaan Megawati-SBY di jamuan makan malam KTT G20 dan foto dirinya yang sedang bersama dengan Anies Baswedan.

Ini G20 dan Gib20,” cuit Gibran dalam unggahannya tersebut.

Foto Gibran dengan Anies diambil pada Selasa pagi, ketika putra presiden Joko Widodo tersebut menghampiri Anies yang tengah menginap di Hotel Novotel Solo.

Baca Juga: Gibran Beberkan Pertemuan Sarapan Pagi yang disebut Manuver Politik Anies Baswedan

Dalam foto terlihat Anies dan Gibran sedang duduk berhadapan dalam satu meja sambil menikmati sarapan pagi.

Saat ditemui awak media, keduanya mengaku membicarakan banyak hal dalam kesempatan itu. Namun mereka mengaku sama sekali tidak membahas masalah politik.

"Kita sedang silaturahmi santai dan sekarang mau ke acara haul, mudah-mudahan acaranya lancar. Saya mendoakan Mas Gibran selalu sehat, dan dimudahkan dalam menjalankan amanah ini. Saya senang sekali pagi ini bisa menyambut beliau, sarapan bersama, ngobrol. Banyak hal yang kita obrolin," ujar Anies.

"Nggak (bahas politik). Ngobrol aja sambil sarapan," tambah Gibran.

Meski sama-sama membantah tidak membahas soal politik, sejumlah pihak menduga ada tetap ada unsur politis dalam pertemuan antara Anies dan Gibran.

Baca Juga: Pertemuan Gibran dengan Anies, Apakah Bahas Isu Politik?

Terlebih kini tahun politik semakin dekat dan Anies telah secara resmi diusung oleh partai Nasdem, PKS dan Demokrat untuk menjadi calon presiden pada 2024 mendatang. Sementara Gibran berasal dari kubu yang berseberangan dengan Anies, yakni PDI perjuangan.

Menanggapi pertamuan Anies dan Gibran, Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya menyebut pertemuan keduanya menunjukkan adanya kedewasaan dalam berpolitik.

Meski berasal dari dua kubu yang berbeda yang terkesan saling bersaing, namun Anies dan Gibran bisa bertemu dalam suasana yang hangat dan akrab.

"Mau disebut manuver atau apa pun, tidak masalah. Itu subjektif, nggak bisa dilarang juga. Pertemuan keduanya adalah warna politik yang dewasa. Keduanya juga menunjukkan politik yang rekonsiliatif," kata Willy kepada awak media, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.

Lebih lanjut, Willy mengatakan, pertemuan Anies dan Gibran seakan menunjukkan kalau permusuhan dan rasa benci dalam rivalitas politik harus dibuang jauh-jauh.

Menurut dia, semangat inilah yang harus ditanamkan dan dicontoh oleh elit-elit politik yang kadang saling serang, saling menjatuhkan dan bahkan sampai terlibat perang dingin.

"Praktik keduanya saya kira cukup memberikan pembelajaran bagi publik bahwa corak politik yang penuh permusuhan dan kebencian itu harus dibuang jauh-jauh," sambungnya.

Dejavu konflik Mega-SBY

Pernyataan Willy yang terakhir mengingatkan kita pada perseteruan antara Megawati Soekarnoputri dengan Susilo Bambang Yudhoyono sejak 2004 lalu.

Sudah hampir dua dekade perang dingin diantara keduanya belum reda seluruhnya, sehingga membuat hubungan politik keduanya nyaris tak pernah cair.

Sejak SBY berhasil mengungguli Megawati dalam pilpres 2004, Megawati nyaris tidak mau bertegur sapa dengan SBY. Ia seakan tidak rela menyerahkan kursi kepresidenannya pada SBY.

Hal itu lalu berdampak pada hubungan antara PDI Perjuangan dan Partai Demokrat yang kerap kali terlibat aksi saling sindir.

Rivalitas Anies-Gibran

Layaknya Megawati dan SBY, Anies dan Gibran juga pernah terlibat rivalitas dalam hal politik. Pada 2021 lalu, Gibran sempat digadang-gadang untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta usai masa jabatan Anies habis.

Ketika itu, Anies juga diperkirakan akan kembali maju dalam Pilgub DKI Jakarta. Jika hal itu terjadi, maka Gibran akan head to head dengan Anies Baswedan.

Partai Gerindra sebagai salah satu partai politik yang mendukung Anies sempat khawatir jika Gibran ikut bersaing dengan Anies di Pilgub DKI.

“Cuma akan lain cerita kalau Gibran Wali Kota Solo ikut maju dalam pilkada DKI Jakarta. Pasti akan jadi saingan berat bagi Anies Baswedan untuk menang di pilkada DKI Jakarta,” kata mantan Waketum Partai Gerindra Arief Poyuono.

Pada akhirnya rivalitas di DKI itu tidak terealisasi, kini Anies dan Gibran tetap bisa menjaga hubungan meski berasal dari dua kubu politik yang berbeda.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI