Suara.com - Kantor berita Associated Press mengabarkan bahwa penyelidikan awal menunjukkan rudal yang jatuh di Polandia ditembakkan oleh pasukan Ukraina dalam upaya menghadang rudal Rusia.
BBC mengatakan, AP mengutip tiga orang pejabat Amerika Serikat dalam laporannya itu. Mereka disebut tidak memiliki wewenang untuk membahas isu itu secara terbuka dan meminta namanya dirahasiakan.
Presiden AS, Joe Biden, juga sebelumnya telah mengatakan bahwa berdasarkan informasi awal, ada kemungkinan rudal tersebut tidak ditembakkan dari wilayah Rusia.
"Saya tidak ingin mengatakan hal ini sampai kita benar-benar menyelidikinya, tetapi berdasarkan lintasan, tidak mungkin [rudal] itu ditembakkan dari Rusia, tetapi kita akan lihat nanti,” ujar Biden dari Bali pada Rabu (16/11).
Menurutnya, para pemimpin dunia akan menentukan langkah selanjutnya setelah mengetahui apa yang terjadi, menyusul penyelidikan yang kini tengah berlangsung di Polandia.
Sebelumnya dikabarkan bahwa bahwa rudal Rusia menghantam desa Przedwodow di Polandia yang terletak sekitar 15 mil dari perbatasan dengan Ukraina dan menewaskan dua orang.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Adrienne Watson, mengatakan di Twitter pihaknya telah melihat laporan dari Polandia dan bekerja sama dengan pemerintah Polandia untuk mengumpulkan lebih banyak informasi.
Sementara itu, para kepala negara yang kini berada di Bali untuk mengikuti rangkaian KTT G20 juga mengadakan pertemuan darurat sebagai respons atas serangan rudal itu.
Para pemimpin dilaporkan telah berbicara dengan menteri pertahanan dan menteri luar negeri mereka serta berkomunikasi dengan Polandia.
Presiden Biden dan Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, termasuk di antara para figur yang telah berbicara dengan pejabat di Warsawa.
Prancis juga mengumumkan bahwa negara itu “sepenuhnya berhati-hati” dalam mempelajari asal usul rudal itu.