Prabowo Sebut Singkong Bisa Selamatkan Dunia, Eks Komandan NATO Langsung Kasih Dukungan

Rabu, 16 November 2022 | 09:52 WIB
Prabowo Sebut Singkong Bisa Selamatkan Dunia, Eks Komandan NATO Langsung Kasih Dukungan
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berbincang dengan Menhan Turki, Hulusi Akar di Bali, Senin (14/11/2022). [Dok. Kemenhan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto mengatakan, singkong bisa menjadi penyelamat dunia dalam acara Global Food Security Forum di Bali yang dihadiri oleh negara-negara anggota KKT G20, Minggu (15/11/2022).

Prabowo mengatakan, singkong merupakan bahan baku olahan berbagai jenis makanan yang bisa menjawab tantangan pangan dunia.

Pernyataan Prabowo itu ternyata juga mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan, mulai dari mantan Komandan NATO, Wesley Kanne Clark, Sr yang merupakan purnawirawan jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) hingga profesor pertanian Indonesia dalam acara itu.

Menurut Wesley, gagasan mengenai singkong ini merupakan solusi dari masalah pangan dunia atau food security yang kini tengah terjadi.

Baca Juga: Survei: Kelompok Tani sampai Pengangguran Unggulkan Prabowo Sebagai Calon Presiden 2024

Krisis pangan dunia terjadi akibat efek pandemi Covid-19 yang melanda dunia dan diperburuk dengan perang Rusia-Ukraina yang menghambat suplai pangan dunia, mengingat kedua negara tersebut adalah penghasil gandum terbesar dunia.

"Antara kepemimpinan di pemerintahan untuk visinya, swasta untuk mengambil langkahnya, lalu mereka pun dibantu untuk melancarkan kreativitas," ujar Wesley.

Sementara itu, Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Jember Achmad Subagio mengatakan bahwa sejak tahun 2004 dia bertekad untuk meneliti dan mengolah sumber pangan lokal, lalu pilihannya jatuh pada singkong.

“Kenapa singkong, karena sumber pangan ini mudah dan banyak ditemukan di Indonesia,” katanya.

Kata Subagio dalam forum itu bahwa Indonesia adalah negara besar dengan pertumbuhan dan pertambahan penduduk yang tinggi dan mereka memerlukan kebutuhan pangan yang besar.

Baca Juga: Golkar Terjemahkan 'Jatah' Prabowo yang Disampaikan Jokowi: Cari Pemimpin yang Punya Komitmen Kebangsaan

Namun, Indonesia tidak bisa hanya bergantung pada beras. Terlebih apabila terus menerus impor.

“Karena itu perlu sumber pangan alternatif yang bisa dijangkau masyarakat,” ujar dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI