Suara.com - Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, dilaporkan menyampaikan kekhawatiran atas dugaan campur tangan China dalam urusan dalam negeri Kanada ketika ia bertemu dengan Presiden Xi Jinping di sela-sela rangkaian KTT G20 di Bali.
Al Jazeera melaporkan bahwa berdasarkan keterangan kantor PM Kanada, dalam pertemuan singkat kedua kepala negara pada Selasa (15/11), Trudeau “menyampaikan kekhawatiran serius seputar campur tangan [China] di Kanada”.
Selain itu, Presiden Xi dan PM Trudeau dikabarkan turut membahas Perang Ukraina serta kondisi terkini di Korea Utara.
Pekan lalu, kantor berita di Kanada, Global News, mengabarkan bahwa China berusaha menarget pemilihan di Kanada dalam upaya campur tangan terhadap pemerintahan.
Menurut outlet berita tersebut, seorang pejabat intelijen yang tidak disebutkan namanya mengungkapkan bahwa Beijing telah mengalirkan dana untuk beberapa kandidat dan bahwa pihak-pihak asal China telah mengambil peran sebagai penasihat kampanye untuk banyak kandidat.
Operasi tersebut, yang kabarnya dipimpin oleh kantor konsulat China di Toronto, juga berusaha menempatkan anggota di dalam kantor anggota parlemen terpilih guna memengaruhi kebijakan.
Royal Canadian Mounted Police (RCMP) pada Senin juga menangkap seorang pria di Provinsi Quebec atas tuduhan spionase. Yuesheng Wang (35) diduga mendapatkan informasi rahasia tentang perdagangan yang digunakan untuk menguntungkan pemerintah China.
Komitmen untuk Dialog
Dalam diskusi mereka pada Selasa, Trudeau dan Xi turut "membahas pentingnya dialog yang berkelanjutan".
Kedua pemimpin itu terakhir kali bertemu pada Juni 2019 di sela-sela KTT G20 di Osaka, Jepang. Mereka juga telah bertemu di tiga kesempatan sebelumnya, yaitu G20 di Turki pada 2015 serta dalam dua kunjungan resmi di Beijing pada 2016 dan 2017.
“[Ini adalah] hubungan yang telah membeku selama bertahun-tahun, jadi tidak mengherankan jika kontak pemimpin yang pertama bersifat informal,” kata Roland Paris, mantan penasihat kebijakan luar negeri Trudeau.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Kanada, Melanie Joly, juga bertemu dengan pejabat dari China pada Selasa dan menyuarakan kekhawatiran terkait laporan campur tangan negara Asia Timur itu dalam urusan dalam negeri Kanada.
“Saya telah mengatakannya berulang kali, dan saya telah mengatakan kepada rekan saya [bahwa] kami tidak akan menerima segala bentuk campur tangan pemerintah asing dalam proses pemilihan kami, dan kami tidak akan menoleransi segala bentuk campur tangan asing … di Kanada. Titik,” kata Joly kepada wartawan. “Hal ini bukan untuk didiskusikan dan tidak bisa ditoleransi.”