Sandingkan Foto Makan Bareng Anies dengan G20, Gibran: Saya Belum Lolos Ujian Chunin

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 16 November 2022 | 09:26 WIB
Sandingkan Foto Makan Bareng Anies dengan G20, Gibran: Saya Belum Lolos Ujian Chunin
foto makan Gibran Rakabuming Raka bareng Anies Baswedan disandingan dengan gala dinner G20 di Bali para mantan presiden dan wakil presiden. (twitter/@gibran_tweet)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memberikan tanggapan menarik setelah makan bersama dengan bakal capres dari Partai Nasdem, Anies Baswedan di Hotel Novotel Solo, Selasa (15/11/2022) Ia pun menyandingkan foto makan bareng Anies dengan G20 di Bali.

Hal ini diperlihatkan dalam cuitan di akun twitter milik putra Presiden Jokowi, @gibran_tweet. Gibran memperlihatkan foto para mantan presiden dan wakil presiden yang hadir dalam gala dinner G20.

Ia juga mengunggah foto makan barengnya dengan Anies. Dalam unggahan dua foto tersebut Gibran menulis caption "mari makan".

Sontak warganet langsung membanjiri postingan Gibran ini dengan memberi like, retweet dan komentar. Hingga Rabu (16/11) lebih dari 25 ribu akun telah menyukai cuitan Gibran. Bahkan ada lebih dari 2200 retweet dan 690 komentar di sana.

Baca Juga: Momen Gibran Rakabuming Salaman 'Adat' Ketimuran Pada Anies Baswedan Dipuji Publik

Selang dua jam kemudian, Gibran mengunggah ulang postingannya dan menambahkan caption yang menggelitik.

"Ini G20 dan Gib20" tulis Gibran yang menyandingkan foto gala dinner mantan presiden dan wapres dengan dirinya yang makan bersama Anies.

Dalam foto tersebut terlihat Megawati Soekarnoputri, Jusuf Kalla, Susilo Bambang Yudhoyono, Try Sutrisno dan Hamzah Haz.

Salah satu warganet pun bertanya mengapa Gibran tidak ikut hadir dalam gala dinner G20 bersama mantan presiden dan wapres di Bali.

"Kok ga ikut perkumpulan para hokage?" tulis @awxytvz.

Baca Juga: PDI Perjuangan Komentari Pertemuan Anies Baswedan dengan Gibran: Muji-muji, Pasti ada Udang di Balik Batu

Perlu di ketahui, istilah hokage merujuk pada pemimpin negara di dunia shinobi dalam anime Naruto. Hokage yang dimaksud dalam cuitan itu adalah para mantan presiden dan wapres.

Bukannya menjawab dengan serius, Gibran justru membalas cuitan itu dengan mengatakan bahwa dia belum layak di sana lantaran belum lulus ujian chunin.

"Kebetulan saya belum lolos ujian chunin," balas Gibran melalui @gibran_tweet, (15/11).

Nah, ujian chunin adalah ujian tingkat awal untuk menjadi shinobi atau ninja yang handal dalam semesta anime dan manga Naruto.

Balasan Gibran ini juga banyak mendapat komentar dari warganet. Ada pula warganet yang mengingatkan Gibran bahwa anak Naruto (Boruto) tidak ingin menjadi hokage.

"Masnya apa gak tahu ya kalau Boruto gak pengen jadi hokage? Yang pengen jadi hokage kan Sarada," tulis seorang warganet.

Sementara warganet lainnya mengatakan bahwa Naruto pun bisa menjadi Hokage meskipun tidak lulus ujian chunin.

"Naruto aja gak lolos chunin jadi hokage," tulis soerang netizen.

"Naruto menjadi Hokage dengan ijazah Genin (shinobi muda) lho mas," komentar lainnya.

Dalam foto gala dinner G20 di Bali yang dibagikan Gibran terlihat sosok lain yang juga turut menjadi perhatian. Dia adalah Puan Maharani.

Pertemuan Gibran dengan Anies ini bahkan digadang-gadang akan menjadi pasangan yang cocok dalam Pemilihan Presiden 2024. Namun pro dan kontra langsung muncul pasca pertemuan mantan Gubernur DKI Jakarta dan wali kota aktif Solo ini.

Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah mencurigai Anies hendak bermanuver untuk memecah belah partainya.

"Maksudnya itu Anies mau jadi king maker di DKI? Iya tapi kalau Anies yang mau majukan Gibran, Anies nggak punya partai, Gibran kader PDI Perjuangan. Itulah tricky politik Anies saja untuk mecah-belah PDI Perjuangan," jelas Said.

Sementara Ketua DPP Partai NasDem, Effendi Choirie alias Gus Choi, malah mengapresiasi pertemuan tersebut. Ia memuji Gibran sebagai sosok muda yang mampu berpolitik dengan dewasa.

"Karena dia (Gibran) punya hati dan mental yang bagus, terbuka menerima siapapun. Anak muda belia, tapi berpolitiknya dewasa. Ada yang sudah tua, tapi berpolitiknya seperti taman kanak-kanak," kata Gus Choi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI