4. Indonesia menduduki peringkat ke 10 dalam daftar paritas daya beli (Purchasing Power Parity) di antara beberapabanggota G20 lainnya.
5. Indonesia menjadi kekuatan pasar baru (New Established Emerging Market) dengan jumlah PDB di atas US$ 1 Triliun.
Sebagai informasi, G20 pafa awalnya adalah sebuah forum untuk sejumlah menteri keuangan dan bank sentral untuk membahas berbagai kebijakan dalam penyelesaian krisis ekonomi global yang melanda dunia.
Dikutip dari laman resmi Sherpa G20 Indonesia, terbentuknya G20 ini tak terlepas dari kekecewaan masyarakat internasional atas kegagalan forum G7 untuk mencari solusi permasalahan ekonomi global pada saat itu.
Pembentukan G20 pada awalnya, menitikberatkan sejumlah upaya reformasi sistem keuangan global sebagai salah satu kunci untuk merespon krisis ekonomi global yang melanda dunia. Seiring dengan membaiknya ekonomi global, KTT G20 lalu mempunyai sebuah tujuan yang lebih jelas, yaitu untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, dan juga seimbang.
Khusus untuk Presidensi G20 yang dilaksanakan di Indonesia, hal tersebut dilatarbelakangi atas situasi pandemi Covid-19 yang membawa dampak sangat besar bagi dunia. Atas hal itulah, G20 tahun ini mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger (Pulih Bersama, Pulih Lebih Kuat)".
Selain tema, Indonesia juga mengusung tiga isu prioritas yang menjadi poin utama dalam forum G20 2022 di Bali. Ketiga isu tersebut anatara lain arsitektur kesehatan global, transformasi digital ekonomi, serta transisi energi berkelanjutan.
Nah itulah tadi sejumlah alasan kenapa Indonesia bisa jadi anggota G20. Atas dasar itulah Indonesia dipercaya menjadi anggota G20 dan pada tahun ini KTT G20 dilaksanakan di Bali mulai 15 hingga 16 Oktober 2022.
Baca Juga: Persiapan Filipina untuk Piala AFF 2022: Gelar Uji Coba dan Panggil Pemain Eropa
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari