Suara.com - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali resmi dibuka pada hari ini, Selasa (15/11/2022). Diketahui, Indonesia menjadi satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang masuk ke dalam daftar negara G20. Lantas kenapa Indonesia bisa jadi anggota G20?
G20 merupakan salah satu forum internasional paling berpengaruh di dunia. Pasalnya, semua anggota G20 merepresentasikan lebih dari dua per tiga penduduk di dunia. Tercatat sebesar 75 persen perdagangan global, dan 80 persen lainnya sebagai sumber produk domestik bruto (PDB) dunia.
Sebuah forum kerja sama multilateral yang beranggotakan 19 negara utama dan Uni Eropa (EU) ini mempunyai kelas pendapatan menengah hingga tinggi. G20 sendiei terdiri dari berbagai negara berkembang hingga maju.
Anggota G20 sendiri adalah Amerika Serikat (AS), Australia, Brasil, Argentina, Afrika Selatan, China, Kanada, Uni Eropa, Perancis, Jerman, Jepang, Italia, India, Indonesia, Meksiko, Arab Saudi, Rusia, Korea Selatan, Turki, dan Inggris. Sebanyak 17 Kepala Negara atau Pemerintahan turut hadir dalam KTT G20 yang tengah dilaksanakan di Bali.
Baca Juga: Persiapan Filipina untuk Piala AFF 2022: Gelar Uji Coba dan Panggil Pemain Eropa
Lantas mengapa Indonesia bisa jadi anggota G20? Ketahui sejumlah alasan Indonesia menjadi satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang bergabung G20.
Alasan Indonesia Bisa Jadi Anggota G20
Indonesia resmi bergabung menjadi anggota G20 pada tahun 1999 silam. Saat itu, Indonesia masih dalan tahap pemulihan setelah krisis ekonomi yang terjadi pada 1997-1998. Kondisi Indonesia disebut sebagai emerging economy yang memiliki ukuran dan juga potensi ekonomi sangat besar di wilayah Asia. Selain itu, terdapat beberapa alasan lain kenapa Indonesia bisa jadi anggota G20 seperti berikut:
1. Indonesia dinilai berpengalaman dalam mengatasi krisis ekonomi yang terjadi di kawasan Asia pada akhir tahun 1990-an.
2. Indonesia adalah negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.
Baca Juga: Dihadiri Langsung Presiden Jokowi, 1.500 Peserta Bakal Hadiri Munas Hipmi 2022 di Solo
3. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk beragama Muslim terbesar di dunia.
4. Indonesia menduduki peringkat ke 10 dalam daftar paritas daya beli (Purchasing Power Parity) di antara beberapabanggota G20 lainnya.
5. Indonesia menjadi kekuatan pasar baru (New Established Emerging Market) dengan jumlah PDB di atas US$ 1 Triliun.
Sebagai informasi, G20 pafa awalnya adalah sebuah forum untuk sejumlah menteri keuangan dan bank sentral untuk membahas berbagai kebijakan dalam penyelesaian krisis ekonomi global yang melanda dunia.
Dikutip dari laman resmi Sherpa G20 Indonesia, terbentuknya G20 ini tak terlepas dari kekecewaan masyarakat internasional atas kegagalan forum G7 untuk mencari solusi permasalahan ekonomi global pada saat itu.
Pembentukan G20 pada awalnya, menitikberatkan sejumlah upaya reformasi sistem keuangan global sebagai salah satu kunci untuk merespon krisis ekonomi global yang melanda dunia. Seiring dengan membaiknya ekonomi global, KTT G20 lalu mempunyai sebuah tujuan yang lebih jelas, yaitu untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, dan juga seimbang.
Khusus untuk Presidensi G20 yang dilaksanakan di Indonesia, hal tersebut dilatarbelakangi atas situasi pandemi Covid-19 yang membawa dampak sangat besar bagi dunia. Atas hal itulah, G20 tahun ini mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger (Pulih Bersama, Pulih Lebih Kuat)".
Selain tema, Indonesia juga mengusung tiga isu prioritas yang menjadi poin utama dalam forum G20 2022 di Bali. Ketiga isu tersebut anatara lain arsitektur kesehatan global, transformasi digital ekonomi, serta transisi energi berkelanjutan.
Nah itulah tadi sejumlah alasan kenapa Indonesia bisa jadi anggota G20. Atas dasar itulah Indonesia dipercaya menjadi anggota G20 dan pada tahun ini KTT G20 dilaksanakan di Bali mulai 15 hingga 16 Oktober 2022.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari