Kasus Pria di Bogor, Apakah Orang yang Sudah Meninggal Bisa Hidup Lagi?

Selasa, 15 November 2022 | 17:50 WIB
Kasus Pria di Bogor, Apakah Orang yang Sudah Meninggal Bisa Hidup Lagi?
Ilustrasi orang meninggal (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Baru-baru ini, publik digegerkan oleh sebuah video yang memperlihatkan detik-detik mayat hidup kembali di Bogor. Video tersebut viral di media sosial pada hari Senin (14/11/2022).

Seorang pasien di Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Kota Bogor yang sudah menjadi mayat hidup kembali dan membuat geger orang yang ada di sekitarnya.

Berdasarkan informasi yang didapat, sebelum dibawa ke RSUD Kota Bogor, seorang pria yang diketahui berinisial US (40), warga Rancabungur, Kabupaten Bogor dinyatakan meninggal dunia setelah menjalani perawatan di salah satu rumah sakit yang ada di wilayah Jakarta.

Namun, pihak keluarga merasa penasaran hingga akhirnya membuka peti mati tersebut. Betapa terkejutnya keluarga US melihat US masih bernafas.

Baca Juga: Heboh, Pria di Bogor Hidup Lagi Usai Dinyatakan Meninggal, Ini Penjelasan Polisi

Dalam video tersebut, tampak kondisi US saat berada di tempat tidur rumah sakit dan berada di ruang IGD, tanpa bergeliat seperti menahan rasa sakit.

Lantas, melihat dari peristiwa yang menggemparkan warga tersebut, apakah orang yang sudah meninggal bisa hidup kembali? Simak informasinya berikut ini.

Menyadur dari laman resmi SehatQ Kementerian Kesehatan RI, orang mati yang kembali hidup dan segar bugar seperti sebelumnya kerap dimaknai sebagai peristiwa magis.

Padahal, dalam dunia kedokteran, hal tersebut masih bisa dijelaskan secara ilmiah melalui sebuah kondisi langka yang dinamakan Lazarus Syndrome.

Melansir dari sumber yang sama, Lazarus Syndrome atau lebih dikenal dengan fenomena Lazarus merupakan sebuah kondisi kembalinya jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh setelah seseorang dinyatakan meninggal dunia. 

Baca Juga: Viral Kabar Pria di Bogor Mati Suri, Ternyata Ini Faktanya

Kondisi tersebut bisa terjadi karena adanya penundaan pada kembalinya sirkulasi spontan setelah orang tersebut diberikan bantuan nafas melalui teknik resusitasi kardiopulmonari (CPR).

Istilah Lazarus Syndrome sendiri diambil dari nama Lazarus, seorang tokoh dalam Kitab Perjanjian Baru yang dihidupkan kembali  oleh Tuhan Yesus setelah dinyatakan meninggal dunia empat hari.

Sebelumnya, perlu diketahui, bahwasanya seseorang dinyatakan tidak lagi bernyawa apabila:

1. Mati Klinis

Orang yang dinyatakan mati klinis ini terjadi apabila sistem peredaran darah serta sistem pernapasan berhenti bekerja. 

Mati klinis sendiri ditandai dengan jantung yang berhenti berdetak, nadi yang tidak lagi bisa diraba, hingga paru-paru yang berhenti bernapas.

2. Mati Batang Otak

Kondisi mati batang otak ini terjadi apabila kehidupan seseorang bergantung sepenuhnya pada mesin sehingga ia dapat dikatakan menjalani kehidupan palsu.

Hal tersebut mengartikan bahwa mesin-mesin penopang hidup tersebut dicabut, orang tersebut tidak akan mampu sadar atau bernapas dengan sendirinya.

Lantas, mengapa orang mati bisa hidup lagi?

Ilmu kedokteran sendiri masih belum bisa menjelaskan secara pasti alasan di balik fenomena orang mati bisa bernafas kembali. Namun, ada beberapa penjelasan yang mungkin bisa melandasi fenomena langka tersebut, seperti di  antaranya.

1. Adanya penumpukan tekanan di dada akibat CPR

Pada saat seseorang mengalami serangan jantung, kemudian menerima bantuan pernafasan melalui teknik CPR, maka akan ada tekanan yang menumpuk di rongga dada.

Setelah selesai CPR, kemudian tekanan darah tersebut akan berangsur-angsur lepas dan akan menghasilkan semacam sinyal elektrik yang kemudian memicu jantung untuk kembali berdenyut.

2. Efek obat yang disuntikkan ke dalam tubuh

Faktor lainnya yang mungkin bisa dijelaskan yaitu pemberian obat-obatan tertentu untuk memicu jantung kembali berdetak.

Salah satu obat yang bisa menimbulkan efek tersebut adalah adrenalin yang dimasukkan ke dalam tubuh seseorang dengan cara disuntikkan.

Pada saat cairan tersebut disuntikkan, adrenalin mungkin saja tidak langsung bekerja karena adanya kelainan pembuluh vena yang terjadi pada saat seseorang mengalami serangan jantung.

Namun, pada saat pembuluh vena berangsur normal dengan sendirinya, cairan adrenalin ini akan mengalir ke jantung sehingga mengakibatkan salah satu organ vital manusia tersebut kembali berdenyut.

Di sisi lain, dalam dunia medis, orang yang masih hidup juga bisa mengalami kondisi seolah-olah ia sudah tidak bernyawa.

Kondisi tersebut seperti halnya pada saat seseorang mengalami beberapa gangguan seperti hipotermia, katalepsi, dan sindrom kunci.

1. Hipotermia

Hipotermia terjadi pada saat suhu tubuh seseorang sangat rendah karena terlalu lama terpapar udara dingin. Hal tersebut menyebabkan detak jantung melambat sampai hampir tidak bisa terdeteksi.

2. Katalepsi

Katalepsi merupakan kondisi seperti lumpuh yang dibarengi dengan perlambatan kemampuan bernafas selama beberapa waktu.

3. Sindrom Kunci

Sindrom kunci merupakan kondisi yang terjadi pada saat semua bagian otot tidak berfungsi dengan baik kecuali mata. Orang yang mengalami sindrom kunci ini masih memiliki kesadaran mengetahui kondisi yang terjadi pada lingkungan sekitarnya. Namun, tidak mampu untuk berbuat apa-apa, terkecuali menangis.

Dalam kondisi tersebut, pihak keluarga atau kerabat akan mengira bahwa orang tersebut sudah meninggal. Oleh karenanya, pada saat orang tersebut sehat kembali, orang yang dimaksud disebut bisa hidup kembali.

Kontributor : Syifa Khoerunnisa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI