Suara.com - Empat orang dalam satu keluarga yang tewas di Perum Citra Garden Extension I, Kalideres, Jakarta Barat disebut kerap melakukan hal yang tidak biasa. Salah satunya menggunakan alas kaki plastik.
Hal ini diungkap ketua harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Irjen Pol (Purn) Benny Mamoto. Menurut Benny temuan tersebut didapat dari keterangan saksi di sekitar lingkungan korban.
"Beberapa saksi pernah melihat beberapa (korban) memakai alas kaki plastik," kata Benny kepada wartawan, Selasa (16/11/2022).
Di sisi lain, kata Benny, penyidik juga menemukan bukti baru berupa buku-buku berbagai ajaran agama di rumah korban. Temuan hal tidak biasa hingga bukti baru terkait buku-buku tersebut menurutnya membuka ruang berbagai kemungkinan motif di balik kasus ini.
"Penyidik ketika menangani kasus selalu membuka ruang segala kemungkinan motif kasus tersebut. Melihat adanya hal-hal yang tidak biasa, seperti korban menutup diri dari keluarga, menggunakan alas kaki ditutup plastik, tidak mau ada listrik dan tidak ada makanan di TKP, maka temuan buku-buku menjadi penting untuk didalami, apakah mungkin ada kaitannya dengan peristiwa tersebut," ujar Benny.
"Ini tentunya perlu menunggu hasil autopsi dan pemeriksaan laboratoris terhadap beberapa barang bukti lainnya seperti handphone dan lain-lain," imbuhnya.
Dugaan Penganut Paham Apokaliptik
Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI), Adrianus Eliasta Meliala sempat menduga keempat korban menganut paham apokaliptik. Peristiwa ini menurutnya serupa dengan kematian massal pengikut sekte Peoples Temple pimpinan Jim Jones di Guyana, Amerika Selatan pada 1978.
"Jadi mungkin mirip dengan kelompok yang mati massal di Guyana. Atau yang melakukan sesajian massal di pinggir laut dan malah disapu ombak semua. Karena kematian adalah tujuan akhir, maka mereka tidak takut," ungkap Adrianus kepada wartawan, Senin (14/11/2022).
Pihak kepolisian sempat menyebut keempat korban, yakni Rudyanto Gunawan (71), Margaretha (68), Budianto Gunawan (68), dan Dian (42) ditemukan tewas dalam kondisi lambung tidak terisi.