Kelompok Separatis Kurdi Sangkal Keterlibatan dalam Ledakan di Istanbul

Diana Mariska Suara.Com
Selasa, 15 November 2022 | 17:02 WIB
Kelompok Separatis Kurdi Sangkal Keterlibatan dalam Ledakan di Istanbul
Anak-anak meletakkan bunga di tugu peringatan darurat untuk para korban di lokasi ledakan bom di Jalan Istiklal, Istanbul, Turki, Senin (14/11/2022). [Yasin AKGUL/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kelompok separatis Partai Pekerja Kurdistan (PKK) membantah keterlibatan mereka dalam ledakan di Istanbul, Turki, pada akhir pekan lalu dan mengatakan mereka tidak menjadikan warga sipil sebagai sasaran.

Berdasarkan laporan Euronews, selain PKK, Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin suku Kurdi juga telah membantah tuduhan pejabat Turki tentang keterlibatan SDF dalam serangan itu.

Dalam keterangannya pada Senin (13/11), komandan SDF, Mazloum Abdi, mengatakan kelompoknya tidak terlibat dalam peristiwa yang terjadi di Istiklal Avenue, Istanbul, pada Minggu.

Menurut kelompok itu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, tengah berusaha mengumpulkan dukungan internasional terkait rencana meluncurkan serangan baru ke Suriah utara menjelang pemilihan tahun depan.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri, Suleyman Soylu, menuduh Partai Pekerja Kurdistan (PKK) sebagai dalang di balik aksi ini.

“Penilaian kami adalah bahwa perintah untuk [melakukan] serangan teror mematikan ini datang dari daerah Ayn al-Arab [Kobane] di sebelah utara Suriah,” ujarnya. Ia mengatakan markas PKK di Suriah berada di distrik itu.

"Kami akan membalas mereka yang bertanggung jawab atas serangan teror keji ini," katanya.

Pada Senin, Kepolisian Turki telah menangkap 46 orang yang diduga terlibat, termasuk seorang wanita yang sebelumnya terlihat duduk di sebuah bangku di dekat lokasi kejadian selama lebih dari 40 menit dan kemudian pergi beberapa menit sebelum ledakan terjadi.

Polisi juga mengungkapkan bahwa dalam proses interogasi awal, wanita itu mengatakan dirinya dilatih oleh militan Kurdi di Suriah dan memasuki Turki melalui kota Afrin di barat laut Suriah.

Sebagai respons atas kejadian ini, Presiden Recep Tayyip Erdogan telah berjanji akan menghukum para pelaku yang terlibat dan menambahkan ia mencium “aroma teror” dalam peristiwa itu.

“Upaya untuk mengalahkan Turki dan rakyat Turki melalui terorisme akan gagal hari ini seperti yang mereka lakukan kemarin dan akan gagal lagi besok," sebut Erdogan dalam konferensi pers.

Otoritas Turki telah mengonfirmasi bahwa jumlah korban tewas telah naik dari enam menjadi delapan orang. Sementara itu, 81 orang lainnya terluka, dan dua di antaranya berada dalam “kondisi kritis”.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI