Fakta Baru Kasus Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Polisi Temukan Buku Berbagai Ajaran Agama

Selasa, 15 November 2022 | 16:56 WIB
Fakta Baru Kasus Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Polisi Temukan Buku Berbagai Ajaran Agama
Garis polisi dipasang di rumah penemuan mayat satu keluarga di Perumahan Citra Satu, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (11/11/2022). [ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fakta baru terungkap di balik kasus kematian empat anggota keluarga di Perum Citra Garden Extension I, Kalideres, Jakarta Barat. Kekinian penyidik disebut turut menyita barang bukti berupa buku-buku berbagai ajaran agama di rumah korban.

Hal tersebut diungkap ketua harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Irjen Pol (Purn) Benny Mamoto. Menurut, Benny buku-buku berbagai ajaran agama itu ditemukan di lokasi kejadian.

"Betul sekali, berdasarkan informasi yang kami terima bahwa di TKP ditemukan beberapa buku yang berisi ajaran dari beberapa agama," kata Benny saat dikonfirmasi, Selasa (15/11/2022).

Benny mengatakan barang bukti tersebut kekinian tengah didalami oleh penyidik. Pendalaman dilakukan guna mengungkap motif daripada kematian korban.

Baca Juga: Misteri Kematian Satu Keluarga di Kalideres: Benda Apa Saja yang Sudah Ditemukan dan Apa Ada Kaitan dengan Kasus?

"Barang bukti tersebut sedang didalami oleh penyidik," katanya.

Dugaan Penganut Paham Apokaliptik

Sebelumnya, Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Adrianus Eliasta Meliala sempat menduga keempat korban menganut paham apokaliptik. Peristiwa ini menurutnya serupa dengan kematian massal pengikut sekte Peoples Temple pimpinan Jim Jones di Guyana, Amerika Selatan pada 1978.

"Jadi mungkin mirip dengan kelompok yang mati massal di Guyana. Atau yang melakukan sesajian massal di pinggir laut dan malah disapu ombak semua. Karena kematian adalah tujuan akhir, maka mereka tidak takut," ungkap Adrianus kepada wartawan, Senin (14/11/2022).

Pihak kepolisian sempat menyebut keempat korban, yakni Rudyanto Gunawan (71), Margaretha (68), Budianto Gunawan (68), dan Dian (42) ditemukan tewas dalam kondisi lambung tidak terisi.

Baca Juga: Ke TKP Satu Keluarga Tewas Lagi, Puslabfor Polri Observasi Suhu dan Kelembapan Udara 3 Ruangan Rumah di Kalideres

Adrianus menilai keempat korban bisa jadi memilih cara mengakhiri hidupnya dengan tidak makan. Meskipun cara tersebut tergolong ekstrim.

"Mungkin ini konsepsi "silih" yakni membuat diri menderita demi suatu kenikmatan di kemudian hari," jelasnya.

Adapun, terkait adanya temuan bahwa korban sempat menunggak listrik hingga berupaya menjual rumah menurut Adrianus tidak serta merta berindikasi ada faktor ekonomi di balik peristiwa ini. Sebab, bisa jadi hal tersebut menurut Adrianus merupakan bagian dari cara korban mempersiapkan 'keberangkatan' menuju akhir dunia.

"Kalau cuma menunggak listrik atau jual rumah, itu mah kecil. Kemungkinan itu bagian dari persiapan untuk "berangkat" tersebut," ungkapnya.

Kata Polisi Soal Isu Penganut Sekte Sesat

Kanit Krimum Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendi menyebut pihaknya belum bisa menyimpulkan soal dugaan korban pengikut sekte sesat. Dia mengklaim hingga kekinian penyidik masih melakukan pendalaman terkait penyebab kematian korban.

"Secara resmi belum bisa menyimpulkan," kata Avrilendi saat dihubungi awak media, Senin (14/11/2022).

Avrilendi mengatakan anggota dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri kekinian masih memeriksa sampel lambung dan hati korban. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan penyebab kematiannya.

"Kita masih tunggu itu untuk menyebab kematian," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI