Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meluncurkan dana pandemi atau pandemic fund agar dunia bisa menyiapkan diri apabila dihadapi oleh pandemi di masa depan. Jokowi meminta seluruh anggota G20 bisa berkontribusi sepert halnya yang telah dilakukan Indonesia.
Ia mau kalau dana yang dikumpulkan melalui pandemic fund bisa terus bertambah. Menurut keterangan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani, komitmen awal pandemic fund sendiri sudah terkumpul USD 1,4 miliar atau setara Rp 21,7 triliun.
"G20 telah berhasil membentuk pandemic fund. Ini harus diikuti penambahan kontribusi pendanaan agar berfungsi secara optimal," kata Jokowi saat membuka sesi ke-II KTT G20 yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/11/2022).
Ia mau negara yang belum berpartisipasi bisa mengikuti jejak Indonesia. Puluhan juta dollar Amerika Serikat sudah digelontorkan Indonesia untuk menambah dana pandemic fund.
Baca Juga: Para Pemimpin Dunia di KTT G20 Dijamu Makan Siang di Bamboo Dome
"Saya mengajak semua pihak berkontribusi, Indonesia telah berikan komitmen USD 50 juta," ujarnya.
Sejauh ini, baru ada 15 negara serta tiga lembaga filantropi internasional yang menyumbang. Negara yang dimaksud ialah China, Jepang, Jerman, Kanada, Italia, Komisi Uni Eropa, Indonesia, Korea Selatan, Spanyol, Singapura, Australia, Uni Emirat Arab, Norwegia dan Selandia Baru.
Adapun tiga lembaga filantropi yang turut menyumbang ialah Rockefeller, Bill & Melinda Gates Fondation dan Wellcome Trust.
Sri Mulyani sempat menyebut akan ada tiga negara yang bakal menyusul untuk ikut bergabung. Mereka ialah Arab Saudi, Prancis dan Australia.
Jokowi Mau Dunia Bersiap
Baca Juga: PM Kamboja Hun Sen Batal Hadiri KTT G20 di Bali Gara-gara Positif Covid-19
Jokowi mengajak seluruh pemimpin negara untuk bisa mengambil langkah nyata untuk bersiaga menghadapi adanya ancaman darurat kesehatan.
Jokowi menuturkan kalau itu belajar dari adanya pandemi Covid-19 yang sempat membuat banyak negara terseok-seok sejak 2020. Meski pandemi Covid-19 sudah berangsur membaik, tetapi Jokowi mengingkat pemimpin negara untuk tidak boleh lengah.
"Namun, kita tidak boleh lengah, darurat kesehatan berikutnya dapat muncul kapan saja. Kali ini dunia harus lebih siap," kata Jokowi dalam pidato pembukaannya yang dikutip melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa.
Jokowi menilai kalau dunia sudah seharusnya lebih siap menghadapi potensi darurat kesehatan. Dunia juga harus siap siaga untuk menyelamatkan nyawa serta perekonomian negara.
G20 juga dianggapnya harus mengambil langkah nyata dan sesegera mungkin. Pertama, Kepala Negara menilai kalau arsitektur kesehatan global mesti diperkuat.
"Kita perlu WHO yang lebih kuat dan bertaring," ucapnya.