Mesra di KTT G20 Bali, Ini Poin-poin Penting Hasil Pertemuan Joe Biden dan Xi Jinping

Selasa, 15 November 2022 | 14:02 WIB
Mesra di KTT G20 Bali, Ini Poin-poin Penting Hasil Pertemuan Joe Biden dan Xi Jinping
Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kanan) dan Presiden China Xi Jinping (kiri) berjabat tangan saat bertemu di sela-sela KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, Senin (14/11/2022). [SAUL LOEB / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ajang KTT G20 2022 di Bali, Indonesia menjadi momen bersejarah bagi Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok.

Kedua pemimpin negara adidaya tersebut, yakni Presiden AS Joe Biden dan Presiden RRT Xi Jinping tampak kembali mesra dalam KTT G20 Bali, Senin (14/11/2022).

Keduanya tertangkap kamera berjabat tangan dengan hangat bak kawan lama. Biden juga dalam satu kesempatan mengakui bahwa negara yang ia pimpin harus segera mengesampingkan ketegangan politik dengan Tiongkok demi menuntaskan permasalahan dunia.

"Sebagai pemimpin kedua negara kami berbagi tanggung jawab. Dalam pandangan saya, untuk menunjukkan bahwa China dan Amerika Serikat, dapat mengelola perbedaan mencegah persaingan agar tidak mendekati konflik," ungkap Joe Biden, dikutip dari kanal Youtube media Inggris, BBC.

Baca Juga: Bertemu di Bali, Joe Biden dan Xi Jinping Ternyata Sempat 'Panas' Soal Taiwan

Adapun Biden dan Xi Jinping banyak membahas isu-isu global yang tertuang dalam beberapa poin penting sebagai berikut:

Biden dan Xi Jinping akan mengesampingkan ketegangan politik antara dua negara

Pertama dan yang paling terpenting, Biden dan Xi Jinping akan sepakat untuk mengesampingkan berbagai isu yang membuat kedua negara tersebut bersitegang selama ini.

Jinping juga mengaku akan berkompromi dengan Biden soal masalah masa lalu dan demi menuntaskan segudang isu global.

"Apakah saya percaya beliau (Presiden Jinping) mau berkompromi terkait menuntaskan sejumlah isu? Tentu saja. Kami sangat terbuka satu sama lain terkait isu-isu yang kami tidak sepaham," ujar Biden, dikutip dari kanal media NPR.

Baca Juga: Profil Kim Keon Hee, Istri Presiden Korea Selatan yang Awet Muda Padahal Usianya 50 Tahun

Singgung soal Taiwan dan isu hak asasi manusia

Kendati telah menemukan jalan tengah, keduanya masih tak sepaham soal isu Taiwan dan HAM yang sedang menerpa Tiongkok.

Biden menuangkan kekhawatirannya tentang masa depan Taiwan dan beberapa isu pelanggaran HAM di Xinjiang, Tibet, dan Hong Kong yang kini sedang dialamatkan ke Tiongkok.

Adapun Jinping kembali mewanti-wanti bahwa urusan Taiwan adalah murni urusan internal RRT. Jinping menaruh batasan agar AS tak melewati urusan Taiwan dalam hubungan antara RRT-AS.

"Status Taiwan adalah inti dari kepentingan inti China, landasan politik dari hubungan China-AS, dan garis batas pertama yang tidak boleh dilanggar dalam hubungan China-AS," tegas Jinping, dikutip dari media pemberitaan Reuters.

Sama-sama khawatirkan konflik Rusia-Ukraina

Usai mengesampikan isu-isu diplomatis antara kedua negara mereka, Biden dan Jinping sama-sama membahas soal perang Rusia dan Ukraina yang hingga hari ini masih berkecamuk.

Adapun Jinping menegaskan ke Biden bahwa Tiongkok selama ini netral dalam konflik tersebut meski kerap dipandang mesra dengan Rusia.

Keduanya sepakat bahwa perang tersebut mengancam dunia global jika semakin memuncak. Apalagi, mereka menghawatirkan jika Rusia melibatkan penggunaan senjata nuklir dalam konflik tersebut yang tentu akan menjadi malapetaka.

Jinpingn dan Biden sepakat bahwa tak ada satupun pihak yang boleh menggunakan senjata nuklir, dan perang ini pada akhirnya tak dapat dimenangkan oleh siapapun.

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI