Suara.com - Sebanyak 12 orang peserta aksi tolak KTT G20 yang diadakan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) ditangkap polisi. Keterangan mengenai hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Indonesia People's Assembly (IPA) Raden Deden Fajrullah.
"Hari ini IPA mengkoordinasikan aksi-aksi penolakan di berbagai wilayah di Indonesia. Pagi ini aksi di Mataram dilakukan pelanggaran dan pihak aparat melakukan penangkapan 12 orang peserta aksi dan membawa ke Polres Mataram," tulis Raden dalam keterangannya, Selasa (15/11/2022).
IPA juga mendapatkan informasi adanya satu orang peserta aksi yang dijemput oleh polisi di indekosnya.
"Satu orang anggota dari Front Mahasiswa Nasional di Lombok Timur dijemput dari kosnya oleh aparat sampai saat ini belum diketahui keberadaanya," jelas Raden.
Baca Juga: Kondisi Dunia Genting, Sekjen PBB: KTT G20 akan Tentukan Kehidupan Umat Manusia
IPA mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat ini. Raden meminta para peserta segera dibebaskan.
"Kami menuntut, pembebasan semua massa aksi yang ditangkap di Mataram dan Lombok timur," pungkasnya.
Acara IPA Dibubarkan Polisi
Sebelumnya, acara Indonesia People’s Assembly bertajuk “Musyawarah Rakyat Indonesia Menentang G20” mendapatkan tindakan intimidasi hingga pembubaran oleh aparat pada Senin (14/11/2022).
Dilansir dari Suarabali.id, acara yang rencananya berlangsung di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kampus Udayana Denpasar tersebut dipindahkan mendadak ke Gedung Student Center. Karena gerbang kampus tiba-tiba ditutup rapat. Tanpa pemberitahuan kepada mahasiswa.
Baca Juga: Istri Presiden Korea Selatan di KTT G20 Bikin Heboh Netizen: Auranya Terpancar
Sejak pagi, saat panitia sedang menyiapkan teknis acara, beberapa kali satpam kampus mendatangi panitia. Menyampaikan perintah dari pihak rektorat untuk membatalkan acara dengan berbagai alasan.
Hingga tiba-tiba sekelompok orang yang mengatasnamakan ormas yang terindikasi adalah aparat kepolisian tidak berseragam mendatangi panitia. Meminta agar acara dibatalkan. Dengan alasan menjaga ketertiban pra KTT G20.